Bank Tabungan Negara (BTN) mengadakan webinar dengan tema “Perumahan Rakyat Solusi Bagi Tantangan Sosial dan Perlambatan Ekonomi Pasca Pandemi”, Kamis, (11/11/2021).
DARA – Kegiatan tersebut akan dilaksanakan secara virtual melalui aplikasi Zoom serta siaran langsung melalui saluran Youtube Bank BTN dan Persatuan Insinyur Indonesia.
Dalam rangkaian acara tersebut, Wakil Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan harapannya agar pemerintah dapat memperpanjang kebijakan terhadap pemberian insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas setiap transaksi perumahan.
Menurut Nixon, pemberian insentif tersebut diberikan sampai rumah tipe tertentu terutama rumah sederhana.
“Kami berharap agar pemerintah akan memperpanjang kebijakan terutama pemberian insentif Pajak Pertambahan Nilai atau PPN kepada transaksi perumahan sampai dengan tipe-tipe tertentu terutama rumah sederhana,” ujar Nixon, dalam keterangan resminya, Jumat (12/11/2021).
Lebih lanjut Nixon menyampaikan kedepannya agar diberikan keringanan yang sama bagi Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta proses penyelesaian dokumen perumahan.
Menurut Nixon, hal itu sangat penting untuk mendorong tumbuhnya transaksi jual beli rumah bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Kemudian kedepannya juga kita berharap akan ada keringanan yang sama bagi BPHTB atau proses-proses penyelesaian dokumen perumahan. Karena itu penting sekali untuk mendorong tumbuhnya transaksi jual beli rumah bagi masyarakat yang membutuhkan rumah saat ini,” ujarnya.
Adapun pengisi acara tersebut nantinya yaitu Dr Khalawi Abdul Hamid MSc. MM (Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR RI) sebagai keynote speaker, Dr Ir Heru Dewanto, ST., M.Sc (Eng), IPU., ASEAN Eng (Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia) dan Haru Koesmahargyo (Direktur Utama Bank BTN) sebagai Opening Speech.
Kemudian, narasumber kegiatan tersebut diisi oleh Ir Dandung Sri Harninto (Wakil Sekretaris Jenderal Persatuan Insinyur Indonesia), Harry Endang Kawidjaja (Ketua Umum DPP Himperra), Nofry Rony Poetra (Direktur Finance, Planning & Treasury Bank BTN) dan Wijayanto Samirin (Ekonom Universitas Paramadina).***
Editor: denkur