“Kita siap dengan prediksi yang mungkin orang akan lebih banyak (wisata) ke open space (ruang terbuka). Melihat hal itu, kita optimis untuk orang-orang datang ke destinasi wisata alam,” kata Mickey Juanda.
DARA | BANDUNG – Obyek wisata alam diprediksi akan semakin digandrungi oleh para wisatawan pada masa normal baru atau new normal.
Hal tersebut dikatakan Pemandu Tur sekaligus Founder Orangutan Journey, Mickey Juanda belum lama ini seperti dilansir dari kompas.com.
“Kita siap dengan prediksi yang mungkin orang akan lebih banyak (wisata) ke open space (ruang terbuka). Melihat hal itu, kita optimis untuk orang-orang datang ke destinasi wisata alam,” kata Mickey Juanda.
Terkait seperti apakah tren wisata alam saat new normal, Mickey menuturkan bahwa hal tersebut masih belum bisa diketahui akan seperti apa.
“Belum ada yang tahu. Kalau wisata sendiri atau berkelompok itu tergantung pilihan, tidak akan ada perubahan. Paling perubahan pengaturan saja (ada protokol kesehatan),” ujarnya.
Satu hal yang menjadi kemungkinan adalah wisatawan akan lebih menjaga alam karena mementingkan hidup yang sehat dan bersih. Terlebih dengan menjaga alam, hal tersebut tidak hanya membuat nyaman wisatawan namun juga fauna yang terdapat dalam alam tersebut.
“Tapi kita juga hindari penumpukan. Kita menunggu keputusan, baru kita adjust. Masih wait and see, kita stay in touch saja semua. Kita benar-benar akan atur jarak dan segala macam,” terangnya.
Salah satu wisata alam di Indonesia adalah kunjungan ke Taman Nasional Tanjung Puting. Tempat konservasi orangutan tersebut terletak di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
Mickey mengatakan bahwa taman nasional tersebut lebih banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara (wisman). Kendati demikian, dia tidak menampik bahwa kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) bisa meningkat saat perjalanan wisata sudah mulai diperbolehkan.
“Wisnus terus meningkat. Kita bisa prioritaskan destinasi-destinasi wisata dalam negeri. Jadikan Indonesia sebagai contoh terdepan dalam mematuhi protokol,” ujar Mickey.
Adapun protokol yang dimaksud adalah aturan kesehatan dan pencegahan penyebaran Covid-19 pada era new normal yang berlaku di setiap destinasi wisata di Indonesia yang harus dipatuhi.
Mickey menuturkan bahwa masyarakat Indonesia mampu membantu industri pariwisata Indonesia dengan melakukan perjalanan domestik. “Kami di pariwisata benar-benar kaget. Tapi banyak pembelajaran bahwa kita harus tetap positif. Sisi baiknya, setelah Covid-19 kita bisa memulai kembali dari nol. Sama dengan negara lain,” ungkapnya.
Dirinya optimis bahwa pariwisata domestik akan berjalan dalam waktu satu sampai dua bulan ke depan.
“Ada pandemi seperti ini, untuk sektor pariwisata, kita jadi belajar mitigasi karena selama ini kita terkesan sering menyepelekan. Kita tanggapi positif saja, fokusnya ke destinasi dalam negeri dulu,” pungkasnya.***