Wisuda ke-40 Universitas Paramadina, Berbekal Kitab dan Hikmah Generasi Muda Hadapi Tantangan Masa Depan

Sabtu, 15 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Selain diserang oleh perubahan iklim, Indonesia saat ini punya masalah dalam bidang pertanian.

DARA | “Setiap tahun kita kehilangan 100.000 hektar sawah terkonversi menjadi hunian, setiap tahun juga kehilangan 1 juta petani yang meninggal atau menua, sedangkan hanya 3% anak petani yang mau menjadi petani.”

Demikian disampaikan Prof Dr Ir Marsudi Wahyu Kisworo, IPU – Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Republik Indonesia pada Prosesi Wisuda Universitas Paramadina ke-40 yang berlangsung di Convention Hall – Gedung SMESCO Jakarta, Sabtu (15/6/2024).

“Saya salah satunya yang setelah menyelesaikan masa belajar tidak mau lagi pulang untuk menjadi petani, tinggal di Jakarta dan menjadi dosen. Inilah yang terjadi di pangan kita, makanya kalau dikritik Indonesia impor pangan kita, padahal lahannya subur, tapi itulah kenyataannya pangan kita tidak cukup, sama juga pada bidang kesehatan, bahan baku obatnya impor,” tuturnya.

“Bagaimana menyelesaikan tantangan tersebut, salah satunya dengan menggunakan ilmu pengetahuan, saya mau mengingatkan mungkin sudah mulai lupa terhadap simbol yang ada di bendera Paramadina diambil dari surat An-Nisa ayat 113,” imbuhnya, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Sabtu (15/6/2024).

“Kitab adalah kebenaran yang disebutkan pada kitab kitab suci yang kemudian kita pelajari dalam agama, hikmah itu adalah pengetahuan, seperti matematika, komunikasi, manajemen, dan semua ilmu yang kita pelajari. Maka merujuk symbol ini, kita sebagai wisudawan harus mampu menguasai dua hal ini al-kitab dan al-hikmah, jika hanya salah satunya saja maka tidak akan utuh,” lanjutnya.

Dalam sambutan Kepala LLDikti Wilayah III., Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc. menyampaikan tantangan sarjana saat ini dan masa yang akan datang tidaklah ringan, yakni bagaimana memperoleh pekerjaan secara layak dan diakui sesuai dengan kompetensi dan passion.

“Lulus dari perguruan tinggi bukan berarti akhir dari segalanya, kalian telah membuka pintu ke dalam dunia profesi yang luas sehingga kalian harus terus berjuang untuk menunjukkan kemampuan terbaik, di dalam berbagai bidang ilmu yang didapat, kalian harus bisa menjadi agent of change didalam masyarakat dan juga membawa kebaikan bagi seluruh orang,” ujarnya.

HM Jusuf Kalla, Ketua Umum Pembina Yayasan Wakaf Paramadina berpesan tantangan mengaplikasikan ilmu sesuai kebutuhan masyarakat.

“Ilmu adalah hal penting yang akan meningkatkan peringkat anda. Di universitas anda akan memperoleh ilmu dan logika, pada bidang pekerjaan akan menguji logika dan ilmu yang telah kalian peroleh, kalau di Universitas anda diuji oleh dosen, tapi dunia kerja masyarakat akan menguji anda lebih lagi. Paramadina tentu memberikan anda hal yang terbaik, yang dapat diberikan kepada kalian semua untuk dapat siap menghadapi dunia kerja,” tuturnya.

Rektor Universitas Paramadina Prof Didik J Rachbini, M.Sc, Ph.D juga memberikan pesan kepada para wisudawan akan adanya unsur dalam kehidupan yang harus dibawa secara utuh.

Pertama adalah dimensi Ilahiah psikologis kita harus terang seperti kaca yang bersih, kedua adalah fisik, jika badan kita kuat maka kita akan mampu mengerjakan pekerjaan dengan baik.

Ketiga adalah ilmu yang kita dapat, dan yang keempat kita harus mencapai kesejahteraan.

“Indonesia akan menjadi 6 besar di dunia tapi kesenjangannya akan sangat tinggi, 40% dari penduduk kita masih SD kebawah, maka saudara sekalian hanya 5-8% dari masyarakat Indonesia, karena itu semoga wisuda ini bisa menjadi titik balik agar kalian dapat menjadi manusia yang lebih baik.” ujar Didik.

Pratiwi Astar, S.Kom, MSc, mewakili Pengurus Yayasan Wakaf Paramadina mengapresiasi keberhasilan para wisudawan.

“PR selanjutnya akan banyak pertanyaan mau apa setelah ini? Mau jadi apa setelah ini” apapun pilihan kalian tetap lanjutkan prinsip-prinsip Tridharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyrakat,” ujarnya.

“Sebagai alumni Paramadina, satu hal yang kami harapkan tetap dapat mengedepankan akhlak yang baik. Kami yakin seluruh wisudawan Universitas Paramadina yang telah menyelesaikan mata kuliah anti korupsi akan terus memegang teguh prinsip-prinsip kejujuran, transparansi, akuntabilitas. Kami yakin wisudawan akan menjadi champion champion terbaik di masyarakat dan dapat menerapkan ilmu dan hikmah yang didapat dengan akhlak yang terpuji,” pesan Pratiwi.

Dr Fatchiah E. Kertamuda, M.Sc, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Paramadina menyatakan kegembiraan atas berhasil paripurna studi mahasiswa Universitas Paramadina dimana hari ini meluluskan 218 sarjana dan 122 magister.

“Prestasi wisudawan juga sangat bagus, rata rata IPK untuk program sarjana mencapai 3,54 dengan masa studi 3 tahun 5 bulan, rekor tercepat diperoleh oleh wisudawan sarjana manajemen dengan masa studi 3 tahun 3 bulan 22 hari. Yang kedua rata-rata IPK program magister adalah 3,79 dengan masa studi 1 tahun 9 bulan, rekor tercepat dari prodi magister manajemen dengan masa studi 1 tahun 4 bulan, 19 hari,” tuturnya.

“Dari 330 wisudawan itu, terdapat wisudawan penerima beasiswa, yaitu penerima beasiswa dari Kemendikbud Ristek Dikti terdapat 6 wisudawan penerima beasiswa KIP Kuliah dan 2 penerima beasiswa unggulan, ada penerima beasiswa dari transjakarta, dan penerima beasiswa internal dari Universitas Paramadina, sebanyak 6 wisudawan.” imbuhnya.***

Editor: denkur

 

Berita Terkait

Perilaku Etis dalam Profesi Akuntansi: Pentingnya Integritas dan Kepercayaan
The Room 19 Library Space, Bikin Betah Baca Buku
Siswa Sampoerna Academy Raih 59 Penghargaan di SASMO-Singapore and Asian Schools Math Olympiad
Sekda Herman Suryatman Raih Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan dari IPDN
Berkaca dari Tragedi Ciater, Kadisdik Jabar Imbau Begini tentang Study Tour Sekolah
Begini Manfaat Aplikasi Sapawarga untuk PPDB 2024
Pemprov Jabar Gunakan Aplikasi Sapawarga untuk Mudahkan PPDB 2024
PPDB Mulai Dibuka, Disdik Jabar Sediakan Kuota Khusus bagi Kecamatan yang Belum Miliki Sekolah Negeri
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 27 Juni 2024 - 22:18 WIB

Perilaku Etis dalam Profesi Akuntansi: Pentingnya Integritas dan Kepercayaan

Sabtu, 15 Juni 2024 - 20:49 WIB

Wisuda ke-40 Universitas Paramadina, Berbekal Kitab dan Hikmah Generasi Muda Hadapi Tantangan Masa Depan

Kamis, 6 Juni 2024 - 15:13 WIB

The Room 19 Library Space, Bikin Betah Baca Buku

Senin, 3 Juni 2024 - 19:37 WIB

Siswa Sampoerna Academy Raih 59 Penghargaan di SASMO-Singapore and Asian Schools Math Olympiad

Kamis, 30 Mei 2024 - 15:28 WIB

Sekda Herman Suryatman Raih Gelar Doktor Ilmu Pemerintahan dari IPDN

Selasa, 14 Mei 2024 - 14:00 WIB

Berkaca dari Tragedi Ciater, Kadisdik Jabar Imbau Begini tentang Study Tour Sekolah

Jumat, 10 Mei 2024 - 14:36 WIB

Begini Manfaat Aplikasi Sapawarga untuk PPDB 2024

Jumat, 10 Mei 2024 - 13:56 WIB

Pemprov Jabar Gunakan Aplikasi Sapawarga untuk Mudahkan PPDB 2024

Berita Terbaru

Foto: miga/dara.co.id

BANDUNG UPDATE

Prakiraan Cuaca Bandung, Selasa 02 Juli 2024

Selasa, 2 Jul 2024 - 06:30 WIB

mobil sim keliling kota Bandung

BANDUNG UPDATE

Lokasi Mobil SIM Keliling di Kota Bandung, Selasa 02 Juli 2024

Selasa, 2 Jul 2024 - 06:25 WIB