Indeks Perkembangan Harga (IPH) sembilan bahan pokok (sembako) di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB), pada Minggu pertama Desember 2023 berhasil ditekan hingga berada di angka 6,24%.
DARA | Padahal, pada minggu ketiga November 2023, IPH KBB menjadi satu dari 10 kabupaten/kota tertinggi di Pulau Jawa.
Bahkan berdasarkan hasil survey Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat IPH Bandung Barat menyentuh angka 4,89 persen sekaligus menjadi yang tertinggi di Jawa Barat.
Keberhasilan tersebut mendapat apresiasi dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Tito Karnavian yang disampaikannya pada saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Ruang Rapat Lantai 3 Gedung Sasana Bhakti Praja, Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (11/12/2023).
“Saya mengapresiasi Pj. Bupati Bandung Barat dan seluruh jajaran yang telah berhasil menekan angka Indeks Perkembangan Harga (IPH) paling signifikan dibanding kabupaten/kota lainnya. Terimakasih dan saya sangat menghargai kerja kerasnya,” ujar Tito, di hadapan para petinggi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) serta para Pj. Kepala Daerah lainnya yang hadir dalam rapat tersebut.
Berbagai langkah dan upaya yang dilakukan Arsan Latif menjadikan KBB, sebagai daerah yang capaian IPH-nya paling bagus untuk level kabupaten/kota di tingkat nasional.
Sebelumnya, IPH KBB yang tergolong tinggi ini menjadi salah satu topik pembahasan baik di media sosial (medsos) maupun media massa.
Kondisi tersebut juga sempat membuat masyarakat kelimpungan, lantaran berdampak langsung pada melambungnya harga kebutuhan pokok di pasaran, seperti beras, cabai, gula, dan bawang.
Hanya berselang 2 minggu saja, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat yang dinakhodai oleh Pj. Bupati, Arsan Latif berhasil menekan angka IPH hingga minus 6,24 persen pada minggu pertama Desember.
Salah satu langkah yang dilakukan Arsan untuk menekan IPH adalah dengan menggelar Operasi Pasar Beras Murah yang dilaksanakan di seluruh wilayah yang secara langsung mampu menekan harga bahan kebutuhan pokok lainnya. (Bagian Prokopim KBB)
Editor: denkur