Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat mencatat tren pengguna narkoba di Jabar meningkat selama pandemi Covid-19.
DARA – Kepala BNNP Jawa Barat Brigjen Pol Sufyan Syarif mengemukakan hal ini dipicu adanya pembatasan aktivitas masyarakat dalam situasi dan kondisi masa tersebut.
“Karena orang kurang aktivitas, tapi pinginnya yang hepi-hepi, ya, naik. Faktanya penangkapan kita lebih banyak,“ kata Sufyan kepada wartawan, Rabu (24/3/2021).
Sufyan menyebut pengguna narkoba berasal dari berbagai kalangan, termasuk kaum milenial.
“Mulai SMP sekarang sudah pakai obat-obatan terlarang, seperti jenis benzo. Makanya yang obat-obatan terlarang saya tangkapi itu, karena dampaknya sama dengan penggunaan narkoba,” ujarnya.
Menurut Sufyan, banyaknya remaja terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba karena ingin mengidentikan diri dengan kebebasan, dan menganggap narkoba dan obat-obatan bagian dari bentuk kebebasan tersebut.
“Sebab itu, perlu lingkungan untuk merubahnya. Lingkungan itu siapa, ya keluarga, RT, kelurahan, dan seterusnya, semua harus bekerja,” ujar Sufyan.
Sufyan menyebutkan, Jawa Barat berada di peringkat paling atas untuk kasus pengguna narkoba di Indonesia berdasarkan tingkat prevalensi dan dilihat dari jumlah penduduk.
Sufyan menyebut, pasokan narkoba ke wilayah Jabar sendiri berasal dari Jakarta dan sebagian dari Sumatera melalui pintu darat dan laut.
Karena itu, pihaknya merangkul semua stakeholder dalam upaya pemberantasan narkoba.
“Kita juga bekerja sama antar instansi, TNI/Polri, pihak bandara, pelabuhan, termasuk dengan pihak jalan tol, karena itu juga jadi jalur,” tandasnya.***
Editor: denkur