Pelaksana Tugas Bupati Bandung Barat, Hengki Kurniawan mengatakan, atasi peredaran narkoba tak bisa hanya dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) atau aparat penegak hukum saja, tapi perlu kolaborasi semua pihak.
DARA – “Masalah peredaran gelap narkoba menjadi tanggungjawab bersama, sehingga perlu adanya kolaborasi penta helix,” ujarnya, disela-sela pemusnahan 284 kilogram narkotika jenis ganja di Plasa Mekar Sari Komplek Perkantoran KBB, Jumat (8/10/2021).
Pemkab Bandung Barat serius menyatakan perang terhadap peredaran narkoba. Berkomitmen untuk bersama-sama dengan berbagai leading sektor.
Bukan tanpa alasan, jika Hengki menyatakan hal tersebut. Pasalnya, saat ini Pemkab Bandung Barat sedang mempersiapkan masa depan yang cemerlang.

Hengky punya mimpi menuju KBB ekonomi kuat 2030. Salah satu instrumen yang paling penting dalam menciptakan ekonomi kuat yakni mempersiapkan generasi muda. Usia produktif yang memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan daerah.
‘Kalau generasi mudanya terus dicekoki dengan zat penghancur saraf, tentu ini membuat generasi muda kita rapuh dan sulit untuk berfikir jernih,” ujar Hengki.
Menyikapi kondisi peredaran narkoba belakangan ini, Hengki menyatakan prihatin. Apabila, semua pihak tidak gerak cepat (gercep) dalam mengatasi persoalan tersebut, maka dikhawatirkan generasi mudanya hancur.
Hengky pun mengapresiasi BNN KBB yang berhasil mengungkap kasus narkotika jenis ganja yang siap diedarkan di wilayah KBB.
Sebanyak 64 kilogram ganja yang diamankan BNN KBB dari KM 115 Tol Padaleunyi, menjadi salah satu ancaman keruntuhan generasi mudanya. Berkat BNN yang berhasil menangkap kurir dengan barang bukti 64 kilogram tersebut, bisa menyelamatkan 300.000 orang pengguna penyalahgunaan narkotika.
“Tentu kami pemerintah KBB mengapresiasi. Jadi penghargaan ini berlaku bagi semua pihak yang nanti menjadi pahlawan bagi KBB,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, sebanyak 284 kg narkotika jenis ganja dimusnahkan dengan mesin
insinerator.
Kepala BNN Jabar Brigjen Pol Benny Gunawan mengungkapkan, ganja yang dimusnahkan tersebut merupakan barang bukti dari mengungkapan perkara yang dilakukan petugas di sekitar wilayah KBB dan Bekasi.

“Hari ini, merupakan hari yang luar biasa. Barusan kita sudah melaksanakan pemusnahan barang bukti dimana semua hadir menyaksikan pemusnahan ini. Dan ini melupakan komitmen kita bersama, perang melawan narkoba,” katanya.
Melalui pembongkaran kasus peredaran ganja tersebut, ia berharap bisa menyelamatkan generasi muda. Keberhasilan BNN itupun, diklaim bisa menyelamatkan 300.000 kerugian sosial.
“Kita ingin wilayah KBB ini menjadi daerah yang paling maju. Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh instansi di wilayah KBB atas komitmen bersama, sinergitas, kolaborasi yang luar biasa,” tutur Benny.
Ia berharap, tidak sebatas pengungkapan kasus saja. Akan tetapi, bisa segera mengungkap jaringannya. Sementara ini, ganja yang diungkap di wilayah KBB merupakan jaringan dari Sumatera-Jabar.
“Suatu prestasi yang luar biasa dari BNNK Bandung Barat dan BNNP dibantu oleh Polda dan berkat dukungan juga dari plt bupati,” pungkasnya.*** (Advetorial Porkopim Setda).
Editor: denkur