Yu, Kita Mengenal Alat Musik Tradisional Asli Indonesia

Sabtu, 10 Juni 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Ilustrasi suku asli Papua memainkan alat musik TIfa dalam sebuah pertunjukan.(Foto: Shutterstock/Ronaldy Irfak/kemenparekrag.go.id)

Ilustrasi suku asli Papua memainkan alat musik TIfa dalam sebuah pertunjukan.(Foto: Shutterstock/Ronaldy Irfak/kemenparekrag.go.id)

Hadirnya alat musik tradisional sekaligus menjadi bukti tingginya khazanah pemikiran dan kebudayaan Indonesia.

DARA| The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) menyebut Indonesia sebagai negara superpower dalam bidang budaya. Pengakuan akan pesona kebudayaan Indonesia ini disampaikan Francesco Bandarin, Asisten Direktur Jenderal UNESCO bidang budaya, di sela-sela menghadiri Sidang Umum UNESCO ke-39.

Julukan tersebut muncul mengingat tingginya kekayaan Indonesia dalam bidang seni budaya. Salah satu warisan budaya Indonesia yang telah mendunia dan beberapa telah tercatat di UNESCO adalah alat musik tradisional khas Indonesia.

Mengutif dari kemenparekraf.go.id musik tradisional khas Indonesia merujuk alat musik yang turun temurun hidup dan berkembang di daerah tertentu. Hadirnya alat musik tradisional sekaligus menjadi bukti tingginya khazanah pemikiran dan kebudayaan Indonesia.

Secara umum dalam masyarakat adat, ada tiga fungsi alat musik tradisional. Pertama, alat musik tradisional berfungsi sebagai sarana upacara adat yang dilakukan turun temurun. Kedua, sebagai pengisi latar musik pada pertunjukan seni atau sendratari khas setempat. Terakhir, alat musik tradisional menjadi sarana komunikasi, ekspresi, dan kreasi dari kebudayaan masyarakat setempat.

Menariknya, Indonesia memiliki beragam alat musik tradisional yang unik dan tidak bisa ditemukan di negara lain. Melansir dari Kompas.com, hingga 2015 setidaknya tercatat ada 34 alat musik tradisional Indonesia. Alat musik tradisional ini tersebar di berbagai daerah dari Sabang hingga Merauke.

Kini beberapa alat musik tradisional bahkan telah dikenal di mata internasional. Berikut ini lima alat musik “endemik” khas Indonesia yang telah mendunia.


Ilustrasi seniman tradisional Sunda tengah mengajarkan cara bermain Angklung pada anak-anak di Saung Angklung Mang Udjo. (Foto: Shutterstock/Ega Purnama)

Angklung

Alat musik tradisional dari Jawa Barat ini namanya telah mendunia. Angklung terbuat dari bilah-bilah bambu yang disusun sedemikian rupa sehingga saat digetarkan atau digoyangkan menghasilkan bunyi yang khas. Untuk mendapatkan nada yang harmonis, angklung harus dimainkan oleh banyak orang. Sebab satu angklung hanya mewakili satu tangga nada saja.

Angklung termasuk salah satu pesona budaya Indonesia yang menjadi daya tarik wisatawan mancanegara. Terlebih, UNESCO telah mengakui angklung sebagai Warisan Budaya Dunia, dan masuk dalam daftar Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity.

Salah satu destinasi pariwisata Indonesia yang menjadikan angklung sebagai sebagai daya tariknya adalah Sanggar Seni Saung Mang Udjo di Bandung.

Tifa

Berasal dari Timur Indonesia tepatnya daerah Papua dan Maluku, tifa merupakan alat musik tradisional khas Indonesia yang memiliki bentuk seperti tabung dan dimainkan dengan cara dipukul. Tifa terbagi dalam beberapa jenis, yakni jekir, potong, dasar, dan bas. Umumnya tifa digunakan saat upacara adat, pertunjukan musik, dan mengiringi tarian tradisional.

Secara bentuk, ada sedikit perbedaan antara tifa Maluku dan tifa Papua. Di Maluku, tifa memiliki bentuk tabung dan tidak diberi pegangan. Sedangkan di Papua bagian tengah tifa dibuat lebih melengkung, serta terdapat pegangan pada bagian tengah tifa.


Ilustrasi sepasang remaja tengah memainkan alat musik Kolintang yang berasal dari Sulawesi Utara. (Foto: Shutterstock/Fredy Albert)

Kolintang

Merupakan alat musik yang berasal dari Sulawesi Utara. Fungsi awal kolintang digunakan untuk mengiringi upacara ritual adat yang berhubungan dengan penghormatan roh leluhur.

Kolintang terdiri dari beberapa potongan kayu ringan yang disusun di atas rak kayu. Alat musik tradisional ini dimainkan dengan cara dipukul dengan pemukul kayu khusus.

Biasanya kolintang tidak dimainkan sendiri, melainkan secara kelompok. Hebatnya, pada 2009 permainan kolintang secara massal berhasil memecahkan rekor dunia. Kala itu kolintang dimainkan 1.223 orang dengan keserasian permainan yang harmonis.

Saat ini fungsi alat musik kolintang bergeser ke arah industri kreatif. Alat musik khas Indonesia ini bertransformasi menjadi pengiring tari, lagu, hingga orkestra.

 


Ilustrasi seorang seniman tradiisional asal NTT yang tengah mempersiapkan alat musik Sasando. (Foto: Shutterstock/Fotone Agus)

Sasando

Menurut penuturan masyarakat adat, sasando telah digunakan di Rote (Nusa Tenggara Timur) sejak abad ke-7. Sasando merupakan salah satu alat musik tradisional khas Indonesia yang berupa dawai dan dimainkan dengan cara dipetik.

Berdasarkan struktur nada sasando dibedakan menjadi dua jenis, yakni sasando gong dan sasando biola. Sekilas jenis suara yang dikeluarkan sasando mirip dengan gitar, biola, harpa, dan alat musik dawai lainnya.

Hal unik dari sasando adalah bagian utama berbentuk tabung panjang dari bilah bambu. Karena keunikannya tersebut, sasando juga menjadi salah satu alat musik tradisional khas Indonesia yang diusulkan mendapatkan penghargaan UNESCO.


Ilustrasi seperangkat Gamelan Jawa, alat musik ensamble khas Jawa.(Foto: Shutterstock/Momo Gmbz)

Gamelan

Gamelan merupakan gabungan dari beberapa alat musik tradisional khas Indonesia yang dimainkan secara bersamaan. Gamelan merupakan alat musik tradisional Indonesia yang terdiri dari gong, kenong, gambang, saron, celempung, dan alat musik pendamping lainnya. Gamelan sendiri populer di Pulau Jawa dan Bali, ada gamelan Sunda, gamelan Jawa, dan gamelan Bali.

Tak hanya di Indonesia, gamelan juga telah lama dikenal di kancah internasional. Bahkan beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Kanada menyelenggarakan pendidikan seni gamelan. Gamelan juga telah masuk sebagai alat musik yang diakui UNESCO sejak 2014.

Dalam falsafah masyarakat Jawa, harmonisme irama musik gamelan melambangkan keselarasan hidup. Konon, dulunya gamelan digunakan untuk memanggil dewa-dewa yang menguasai daratan Jawa.

 

Editor: Maji

 

Berita Terkait

Jawa Barat Harus Jadi Teladan Kesuksesan Pilkada Bermartabat
Dukung Pilkada Serentak, Komdigi Lakukan Literasi Publik dan Jaga Ruang Digital
Hadiri CEO Roundtable Forum, Presiden Prabowo Raih Komitmen Investasi 8,5 Miliar Dolar AS
Ada Apa Debat Publik Calon Bupati Sukabumi Digelar di Kabupaten Bandung?, Ternyata Ini Alasannya
Kabar Terbaru Soal Terbongkornya Kasus Pupuk Palsu di Bandung Barat
Survei LSI Denny JA di Pilkada Kabupaten Bandung, Paslon DS-Ali Syakieb Unggul, Cek Disini Penyebaran Suaranya
Waduh, Puluhan Truk Sampah dari Bandung Raya Dihadang Warga Saat Menuju TPA Sarimukti
Malam Ini, Duel Persib Versus Borneo FC di GBLA, Begini Komentar Bojan
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 24 November 2024 - 10:32 WIB

Jawa Barat Harus Jadi Teladan Kesuksesan Pilkada Bermartabat

Sabtu, 23 November 2024 - 09:48 WIB

Dukung Pilkada Serentak, Komdigi Lakukan Literasi Publik dan Jaga Ruang Digital

Sabtu, 23 November 2024 - 09:43 WIB

Hadiri CEO Roundtable Forum, Presiden Prabowo Raih Komitmen Investasi 8,5 Miliar Dolar AS

Jumat, 22 November 2024 - 18:40 WIB

Ada Apa Debat Publik Calon Bupati Sukabumi Digelar di Kabupaten Bandung?, Ternyata Ini Alasannya

Jumat, 22 November 2024 - 18:19 WIB

Kabar Terbaru Soal Terbongkornya Kasus Pupuk Palsu di Bandung Barat

Berita Terbaru

CATATAN

KONVENSIONAL BUNTU “Lateral Thinking” ke Piala Dunia

Senin, 25 Nov 2024 - 04:40 WIB