Sudah tiga bulan lamanya, seluruh objek wisata di Bandung Barat tidak beroperasi. Otomatis kehilangan omzet, dan itu terjadi sejak corona mewabah di negeri ini.
DARA | BANDUNG – Taman Wisata Grafika Cikole (TWGC) di Lembang, adalah salah satu objek wisata andalan di Kawasan Bandung Utara.
Menurut pemilik TWGC, Eko Suprianto, dalam kondisi normal omzet Grafika Cikole setiap bulannya rata-rata mencapai Rp2 miliar. Namun, sejak ada pendemi Covid-19, seharinya hanya dikunjungi sembilan pengunjung.
“Kita kalikan Rp2 juta per tamu, jadi omzet selama waktu itu hanya Rp18 juta,” ujarnya, disela-sela kunjungan Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna ke TWGC, Jum’at (12/6/2020).
Kondisi tersebut berpengaruh besar terhadap perkembangan usahanya. Terutama pada 220 karyawannya. Namun, kata Eko Suprianto, tetap berupaya agar para karyawannya bisa bertahan dalam kondisi sulit ini. Selama tiga bulan tersebut sebagian dirumahkan.
“Kami beri kebijakan, mereka bisa mengambil cuti atau ambil libur. Tapi tetap dibayar. Bulan Maret kita bayar 80 persen, bulan April 50 persen dan Mei 20 persen,” ujar Wakil Ketua PHRI KBB ini.
Dibukanya kembali objek wisata setelah masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), membawa angin segar baginya. Kendati kebijakannya baru diperbolehkan hanya menerima pengunjung 30 persen saja, namun ini merupakan awal kebangkitan para pemilik obyek wisata.
Untuk menarik minat para wisatawan, justru pihaknya menambah aset. Kini, TWGC memiliki ruang makan yang cukup refresentatif yang berada di kawasan belakang. Ruang makan bangunan baru tersebut bisa menampung 248 orang.
“Tapi saat ini, kita hanya bisa menerima tamu 30 persen saja. Sesuai dengan surat edaran dari Pak Bupati,” pungkas Eko.***
Editor: denkur