Yusril: Pemisahan Kemenkumham Agar Pekerjaan Lebih Fokus

Selasa, 29 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra (Foto: Kemenkumham)

Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra (Foto: Kemenkumham)

Kabinet Merah Putih memisahkan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) menjadi tiga kementerian.

DARA | Tiga kementerian baru tersebut adalah Kementerian Hukum, Kementerian HAM, serta Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.

Ketiganya dikoordinir oleh Kementerian Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan.

Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, mengatakan pemisahan tersebut dilakukan agar pekerjaan menjadi lebih fokus, sehingga pencapaian organisasi makin optimal.

“Dengan pemisahan menjadi beberapa kementerian ini, mudah-mudahan pekerjaan kita lebih fokus, lebih tajam program-program yang kita lakukan, dan tentu dengan pencapaian yang optimal yang kita harapkan bersama,” kata Yusril di gedung Kemenkumham, Senin (21/10/2024).

Yusril mengatakan, sebelum pemisahan Kemenkumham menangani bidang tugas yang sangat beragam. Bidang-bidang itu jika hanya dipimpin oleh satu menteri, bisa saja kurang fokus. Maka Prabowo-Gibran mengambil langkah reorganisasi terhadap kementerian yang dipimpin oleh Supratman Andi Agtas ini.

“Sekarang langkah yang telah ditempuh oleh Presiden Prabowo Subianto mereorganisasi kementerian yang sangat besar ini, menjadi tiga kementerian, patut kita sambut dengan rasa syukur dan sekaligus menjadi tantangan bagi kita,” ujarnya, dikutip dari laman resmi Kemenkumham, Selasa (29/10/2024).

Yusril juga meyakini kalau kinerja ketiga kementerian ini nantinya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan Presiden Prabowo di angka 7%.

Menurutnya, keadilan dan kepastian hukum akan menarik masuk investasi ke Indonesia.

“Kita semua berkeyakinan bahwa membangun ekonomi yang luar biasa sangat tergantung pada sejauh mana kita dapat menjamin adanya keadilan dan kepastian hukum di negara kita. Dengan hukum yang adil dan pasti investasi akan berkembang, masyarakat akan terlindungi, rakyat akan merasa puas, hak-hak asasi mereka terlindungi dengan sebaik-baiknya,” tutur Yusril.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Catatan Diskusi Universitas Paramadina “BRICS vs OECD: Indonesia Pilih yang Mana?”
Menteri Nusron Wahid akan Tindak 537 Perusahaan Kelapa Sawit yang Beroperasi Tanpa HGU
Buka OKK Angkatan 18, Ketum Hendry Ch Bangun Ingatkan PWI itu Merah Putih Berjuang untuk Kepentingan Bangsa dan Negara
Perkuat Sinergi dengan Induk dalam Kegiatan Sosial, BRI Finance Dukung Khitanan Massal Menyambut HUT BRI ke 129
Universitas Paramadina Berikan Ratusan Beasiswa untuk Program Sarjana
Bertemu Sekjen PLO, Menlu Sugiono Tegaskan Komitmen RI Dukung Palestina
Bahas Agenda Digitalisasi, Menteri Meutya Hafid Temui Wapres Gibran
Korean Cultural Center Indonesia Promosikan Sastra Korea di Ubud Writers & Readers Festival 2024
Berita ini 11 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 31 Oktober 2024 - 09:27 WIB

Catatan Diskusi Universitas Paramadina “BRICS vs OECD: Indonesia Pilih yang Mana?”

Kamis, 31 Oktober 2024 - 09:19 WIB

Menteri Nusron Wahid akan Tindak 537 Perusahaan Kelapa Sawit yang Beroperasi Tanpa HGU

Rabu, 30 Oktober 2024 - 20:55 WIB

Buka OKK Angkatan 18, Ketum Hendry Ch Bangun Ingatkan PWI itu Merah Putih Berjuang untuk Kepentingan Bangsa dan Negara

Rabu, 30 Oktober 2024 - 17:45 WIB

Perkuat Sinergi dengan Induk dalam Kegiatan Sosial, BRI Finance Dukung Khitanan Massal Menyambut HUT BRI ke 129

Selasa, 29 Oktober 2024 - 18:59 WIB

Universitas Paramadina Berikan Ratusan Beasiswa untuk Program Sarjana

Berita Terbaru