Setiap umat muslim yang melaksanakan ibadah baik haji maupun umroh dipastikan menginginkan rasa aman dan nyaman.
Aman dalam hal ini, diartikan melaksanakan ibadah haji maupun umroh sesuai dengan sunah Rasulallah. Setelah merasa aman dalam beribadah bisa dipastikan akan muncul perasaan nyaman.
KBIHU Darul Ihsan Yuppi dan Uluna Tour menawarkan hal itu. Faktanya, sebanyak 33 jemaah umroh yang diberangkatkan pada periode tanggal 12 hingga 24 Oktober 2022 menyatakan dua hal itu mereka dapatkan.
“Saya merasa aman dan nyaman. Pelayanan dari petugas Uluna sangat memberikan kenyamanan. Pembimbing ibadahnya pun memberikan rasa aman, kami puas,” kata salah seorang jamaah Umroh Uun Hidayat.

Pernyataan Uun Hidayat, seakan mewakili seluruh jemaah KBIHU Darul Ihsan Yuppi. Betapa tidak pembimbing ibadah sangat detil menjelaskan saat manasik di tanah air. Begitupun setelah berada di Madina maupun di Mekkah, Pembimbing terus menerus memandu para jamaah dalam pelaksanaan Umroh, maupun ibadah yang sunah.
Para Jamaah Umroh kecuali dipandu saat melaksanakan ibadah oleh pembimbing, mereka pun dipandu dan dijelaskan saat berziarah ke sejumlah situs sejarah. Karenanya sejumlah jemaah menyatakan merasa bertambah pengetahuannya untuk mempertebal keimanan.
Ziarah ke sejumlah situs bersejarah di Kota Mekkah tak luput dari upaya fasilitasi petugas Uluna Tour dan mutawif. Bahkan pembimbing KH KH Dindin Nurdiana El Hakim di setiap situs menjelaskan secara detil riwayat situs yang dikunjungi para jamaah.
Jabal Tsur
Dijelaskan Dindin Nurdiana, sebelum lepas berhijrah ke Kota Madina, Rasulallah sempat berlindung di Jabar Tsur. Ini untuk menghindari kejaran kaum kafir yang berencana membunuh Rasulallah Muhammad SAW.
Dipaparkan Dindin, Rasulallah ke luar dari rumah Sahabat Abu Bakar, sebelum lanjut ke Madina, berlindung terlebih dahulu di Jabal Tsur selama tiga hari.
Disebutkan orang-orang kafir Quraisy yang mengejar Rasulallah banyak yang telah sampai Gua Tsur. Namun mereka tak menemukan Rasulallah yang bersembunyi di dalam gua bersama Abu Bakar.
Kafir Quraisy melihat Mereka gua tersebut tertutup dengan sarang laba-laba dan ada burung merpati yang sedang bertelur di sarangnya.
Karena itu mereka berkesimpulan Nabi Muhammad SAW tidak mungkin bersembunyi di gua tersebut. Sewaktu orang-orang Quraisy di muka gua, bukan main cemas hati Abu Bakar Assiddiq. Jika ingin masuk ke gua tersebut harus dengan merangkak dan setelah masuk hanya cukup untuk duduk.
Untuk mencapai lokasi Gua Tsur ditempuh dalam waktu sekitar 1,5 jam dari Kota Mekkah.
Kecuali berziarah ke Gua Tsur Jamaah KBIHU Darul Ihsan Yuppi Mun mengunjungi Mina.

Mina pada 1400 tahun lalu merupakan sebuah lembah di padang pasir yang letaknya sekitar lima kilometer sebelah timur antara wilayah Muzdalifah dengan Mekkah Al Mukarramah. Daerah Mina disebut juga Balad Al Khaimah atau kota tenda/kemah, karena dipenuhi oleh tenda-tenda permanen bagi jutaan jamaah haji dari seluruh dunia dan juga merupakan tempat para jamaah haji melaksanakan lempar jumroh dan berkurban.

Sebelum ke Mina rombongan jamaah Umroh Uluna Tour berkunjung ke Jabal Rahmah.
Lokasi Jabal Rahmah berada tengah-tengah Padang Arafah. Dari kejauhan di tengah padang pasir itu terlihat tugu di atas bukit. Bukit tersebut sekarang lebih dikenal dengan nama Jabal Rahmah.
Menurut riwayat, sewaktu Nabi Adam AS dan Siti Hawa turun dari surga, keduanya terpisah ratusan tahun, usai diturunkan ke bumi dari surga karena memakan buah terlarang, khuldi.
Berkunjung ke Jabal Rahmah tidak disunnahkan bagi jemaah haji maupun umroh. Namun tak luput puluhanribu jamaah baik haji maupun umroh dari berbagai negara datang ke tempat ini.
Di Jabal Rahmah banyak pula Umat Islam berdoa sambil menengadahkan tangan, dan menuliskan namanya pada batu-batu, dengan harapan kelancaran jodoh serta diawetkan hubungan seperti adam dan hawa.
Ziarah ke situs bersejarah yang dipastikan memiliki kesan mendalam di hati para jamaah adalah saat mengunjungi rumah kelahiran Nabi Muhammad yakni Dar Maulid Nabi.
Dar Maulid Nabi adalah rumah tempat Rasulullah SAW dilahirkan pada 12 Rabiul Awwal 571 Masehi. Rumah ini berada di Kampung Suq Lail. Jarak rumah itu dari Masjidil Haram, dari pintu depan Babussalam hanya 150 meter. Sekarang, rumah ini menjadi perpustakaan.
Lokasi ziarah lainya Jamaah Umroh KBIHU Darul Ihsan Yuppi&Uluna Tour ialah ke Kota Ta’if.
Di Kota ini, sebelumnya jamaah menginjakan kaki di Masjid Bin Abbas, kemudian ke Kebun Seribu Bunga dan melihat proses pembuatan parfum.
Kecuali itu jamaahpun berkunjung ke Pasar Buah. Banyak tempat yang disinggahi. Yang tak kalah menarik yakni di Museum Al Amoudi.
Tidak terlwatkan jamaah umroh KBIHU Darul Ihsan pun difasilitasi untuk berkunjung ke Gua Hira, tempat Rasulallah menerima Wahyu pertama.
Namun sayang, para jamaah dilarang untuk mendaki bukit Nur atau Jabar Nur. Sebab di lokasi tersebut tengah dibangun berbagai fasilitas dan infrastruktur jalan menuju Gua Hira.
Meski demikian, para pengunjung dipuaskeun dengan reflika Medan Gua Hira dan Gua Hira yang ditampilkan secara visual di museum Gua Hira. Museum ini saat kami datang baru dibuka untuk umum.
“Jika pembangunan fasilitas dan infra struktur ini selesai, para peziarah akan sangat mudah mencapai Gua Hira. Nanti akan ada kereta gantung dan jalan mulus sampai ke Gua Hira,” kata petugas Uluna Tour, Rama Tour H Asep Rosadi Gunawan SE.
Ibadah rukun dan sunah Umrah sudah kami lakukan. Begitupun kunjungan ke sejumlah tempat bersejarah. Saatnya kami untuk berkemas di Hari Jumat (21/10/2022) sebagai persiapan kembali ke tanah air.
Seusai shalat Jumat, seluruh bawaan bagasi sudah aman untuk segera dimasukan ke bis yang membawa kami ke Jeddah. Tak banyak yang kami lakukan, hanya berdoa untuk keselamatan dalam perjalanan kembali ke tanah air. Sebelumnya sejumlah anggota jamaah umroh KBIUH Darul Ihsan Yuppi melakukan tawaf wada.
Perjalanan pulang ke tanah air sangat lancar dan mulus. Aman dan nyaman itulah yang kami rasakan, saat berumroh dengan KBIHU Darul Ihsan, Uluna Tour &Rama Tour.