Logo
Bandungraya

Tanah Longsor di Arjasari Kabupaten Bandung, Tiga Orang Tertimbun

Bupati Bandung Gercep pimpin Langsung Pencarian

Tanah Longsor di Arjasari Kabupaten Bandung, Tiga Orang Tertimbun
Bupati Bandung, Dadang Supriatna mendengarkan penjelasan petugas Basarnas saat meninjau lokasi longsor di Kampung Condong, Desa Wargaluyu, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Sabtu (6/12/2025).(Foto: maji/dara)

"Proses evakuasi tidak dapat dilakukan hati-hati karena kondisi tanah sangat labil," ujarnya. 


DARA| Bupati Bandung Dadang Supriatna meninjau lokasi bencana longsor di Kampung Condong, Desa Wargaluyu, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Sabtu (6/12/2025). 

Longsor yang mengakibatkan tiga orang warga hilang diduga tertimbun material longsor dan dua rumah rusak berat itu terjadi Jumat (5/12/2025) sore kemarin setelah kawasan tersebut diguyur hujan lebat. 

Bupati yang akrab disapa Kang DS itu juga didampingi Sekretaris Daerah yang juga Kepala BPBD Kabupaten Bandung Cakra Amiyana, Kalak BPBD, Camat Arjasari, Kapolsek Arjasari, Kepala Desa, Basarnas, serta unsur TNI-POLRI dan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

"Kami mendapat laporan sekitar pukul 17.00 WIB setelah terjadinya longsor. Tim BPBD langsung merespons dari Posko Baleendah. Namun proses evakuasi tidak dapat dilakukan pada Jumat sore karena minimnya penerangan dan kondisi tanah yang masih sangat labil," ujarnya. 

Berdasarkan informasi yang diperoleh, terdapat tiga korban hilang yang diduga tertimbun material longsor yaitu masing-masing adalah Aisyah (60 tahun), Citra (20 tahun), dan Alfa (10 tahun). 

Dua korban diperkirakan tertimbun di area rumah, sementara satu korban anak-anak diduga berada di sekitar bantaran sungai.

"Ada dua titik pencarian. Kondisi tanah masih labil sehingga penanganan harus dilakukan secara hati-hati," ungkap Kang DS. 

Orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu menginstruksikan agar seluruh warga di zona rawan segera mengungsi ke rumah kerabat atau tempat yang lebih aman. 

Bila tidak memungkinkan, pemerintah desa diminta menyiapkan tenda darurat dan BPBD diminta mempersiapkan logistik kebutuhan pengungsi sementara. 

Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan termasuk adanya longsor susulan, pihak kepolisian telah membatasi akses masyarakat ke lokasi longsor dengan memasang police line atau garis polisi. 

"Demi keselamatan bersama, kami mengimbau agar masyarakat tidak memasuki areal longsor maupun areal pencarian korban. Hanya petugas yang berkepentingan yang boleh masuk ke areal pencarian," tegas Bupati. 

Kang DS telah menginstruksikan agar proses pencarian korban diduga tertimbun longsor dipercepat. Basarnas bersama tim gabungan menurunkan sekitar 100 orang personel dari berbagai instansi dan relawan guna melakukan pencarian korban. 

Selain ratusan relawan, Bupati juga telah menurunkan alat berat ke lokasi. Hanya saja, penggunaan alat berat dinilai belum memungkinkan karena kondisi tanah yang rentan terjadi longsor susulan. 

"Alat berat sebenarnya sudah siaga, namun berisiko memicu longsoran tambahan. Untuk sementara pencarian dilakukan secara manual,” ujarnya.

Tak hanya itu, tim gabungan telah menyiapkan sekitar 100 cangkul, 4–6 unit mesin Alkon, dan peralatan pendukung lainnya.

Perwakilan Basarnas, Nova, mengatakan pemantauan dari udara menunjukkan kondisi tebing dan struktur tanah yang sangat berbahaya.

"Situasinya cukup ekstrem. Kami perlu memperhatikan risiko-risiko sebelum tim masuk ke lapangan. Kami berupaya maksimal dengan sumber daya yang ada, tetapi keselamatan petugas tetap prioritas," kata Nova. 


Editor: Maji