Logo
Jabar

104 Proyek Investasi di WJIS 2025 Bakal Jadi Magnet Investor Global

Dedi Taufik: Jadi medium lahirnya komitmen investasi bagi Jawa Barat

104 Proyek Investasi di WJIS 2025 Bakal Jadi Magnet Investor Global
Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jabar kembali menggelar agenda West Java Investment Summit (WJIS) 2025.(Foto: deram/dara)

Dihadiri lebih dari 600 peserta, termasuk 25 kedutaan besar dan 300 calon investor dari berbagai negara.


DARA| Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jabar kembali menggelar agenda West Java Investment Summit (WJIS) 2025.

WJIS yang sudah memasuki penyelenggaraan tahun ke-7 ini akan digelar di Hotel Pullman, Bandung, 14 November mendatang.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan WJIS 2025 akan menjadi medium lahirnya komitmen investasi bagi Jawa Barat.

Ajang ini akan makin memperkuat posisi Jawa Barat yang berhasil mempertahankan posisi sebagai provinsi dengan realisasi investasi tertinggi di Indonesia.

Sepanjang Januari hingga September 2025, nilai investasi yang masuk ke Jabar mencapai Rp218,2 triliun, naik 18% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Menurut Dedi, capaian tersebut menunjukkan Jawa Barat tetap menjadi daerah paling menarik bagi investor, baik domestik maupun asing. 

“Realisasi investasi kita mencapai 80,5 % dari target tahun ini sebesar Rp271 triliun. Ini bukti bahwa iklim investasi di Jawa Barat sangat kondusif,” ujarnya di Bandung, Senin (10/11/2025).

Dari total investasi tersebut, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mendominasi dengan nilai Rp119,2 triliun atau 54,7 persen, sedangkan Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp98,9 triliun atau 45,3 persen. 

"Investasi ini juga mampu menyerap tenaga kerja hingga 303.469 orang," katanya.

Dedi menjelaskan, investasi menjadi motor penting bagi pertumbuhan ekonomi Jawa Barat yang pada triwulan III-2025 tumbuh 5,20 %—lebih tinggi dari pertumbuhan nasional yang sebesar 5,04 %. 

“Kontribusi investasi terhadap pertumbuhan ekonomi Jabar mencapai 24,6 %, terbesar kedua setelah konsumsi rumah tangga,” ucapnya.

Tahun ini, WJIS mengusung tema “Strengthening Regional Resilience through Green Industry, Smart Investment, and Inclusive Growth.”

Dalam kegiatan tersebut, Pemprov Jabar menawarkan 104 proyek investasi senilai Rp186,29 triliun. yang terdiri dari 41 proyek siap ditawarkan (ready to offer) dan 63 potensi investasi baru. 

“Kami menargetkan semua minat investasi yang muncul di forum ini bisa terealisasi dalam tiga hingga enam bulan ke depan,” kata Dedi.

Lebih dari 600 peserta akan hadir di forum ini, termasuk 25 kedutaan besar dan 300 calon investor dari berbagai negara. Sejumlah proyek besar seperti pengelolaan limbah, kawasan industri, hilirisasi, hingga infrastruktur akan menjadi fokus penawaran.

“West Java Investment Summit sudah menjadi brand global. Banyak investor yang memandang Jabar sebagai lokasi strategis dengan dukungan infrastruktur, SDM unggul, dan kepastian kebijakan yang kuat,” ujar Dedi.

Ia optimistis, kehadiran investor baru seperti VinFast dan Great Giant Pineapple (GGP) di kawasan Rebana Metropolitan akan semakin memperkuat posisi Jawa Barat sebagai pusat pertumbuhan ekonomi hijau dan industri masa depan.

"Jawa Barat bukan hanya pintu masuk investasi, tapi juga laboratorium pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” tutup Dedi.


Editor: Maji