Logo
Feature

Aksi Patriotik dan Edukatif di Perlintasan Kereta Api

Nuansa Perjuangan KAI Daop 3 Cirebon di Peringatan HUT ke-80 RI

Aksi Patriotik dan Edukatif di Perlintasan Kereta Api
Nuasna perjuangan terasa kental di Kota Cirebon saat KAI Daop 3 menggelar aksi unik dan edukatif dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.(Foto: bambang/dara)

“Jika masyarakat disiplin, kecelakaan bisa dicegah. Ini adalah bentuk patriotisme masa kini,” tambah Muhib.


NUANSA| perjuangan terasa kental di Kota Cirebon saat KAI Daop 3 menggelar aksi unik dan edukatif dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. 

Dengan mengenakan pakaian ala pejuang kemerdekaan, para pegawai KAI bersama komunitas pecinta kereta api dan siswa magang turun langsung ke jalan untuk menggelar sosialisasi keselamatan di perlintasan sebidang.

Dua titik perlintasan padat JPL 200 Krucuk dan JPL 202 Kartini, dipilih sebagai lokasi kegiatan, di mana pengguna jalan diingatkan untuk lebih disiplin dan waspada saat melintasi rel kereta api.

“Dulu para pahlawan berjuang agar rakyat bisa hidup aman dan tenteram. Sekarang giliran kita berjuang dengan cara menyadarkan masyarakat akan pentingnya keselamatan di perlintasan sebidang,” ujar Manager Humas KAI Daop 3 Cirebon, Muhibbuddin.

Peserta kegiatan membentangkan spanduk imbauan keselamatan dan membagikan pesan penting kepada pengendara: "Jangan menerobos palang pintu, patuhi sinyal, dan selalu tengok kanan-kiri sebelum melintas." 

Semua dilakukan dengan semangat kemerdekaan, lengkap dengan atribut merah putih, sebagai simbol perjuangan zaman kini perjuangan untuk keselamatan.

“Jika masyarakat disiplin, kecelakaan bisa dicegah. Ini adalah bentuk patriotisme masa kini,” tambah Muhib.

Panggung Kemeriahan Merah Putih

Tak hanya di jalan, kemeriahan juga hadir di Stasiun Cirebon lewat acara Independence Show at Station. Anak-anak tampil memukau dalam lomba fashion show bertema pakaian adat dan busana merah putih. 

Suasana makin meriah dengan berbagai lomba seru untuk para orang tua, seperti lomba memecahkan balon dan memasukkan pensil ke dalam botol.

Setelah itu, anak-anak diajak berkeliling area stasiun untuk belajar langsung tentang dunia perkeretaapian.

KAI berharap, melalui kegiatan seperti ini, stasiun tidak hanya menjadi tempat naik-turun penumpang, tapi juga ruang publik yang mengedukasi dan menumbuhkan rasa cinta tanah air sejak dini.

“Kami ingin stasiun menjadi tempat yang menyenangkan dan penuh nilai positif, terutama dalam momen penting seperti Hari Kemerdekaan,” tutup Muhib.


Editor: Maji