Logo
Bandungraya

Waduh, Oknum Tenaga P3K di Pemkab Bandung Barat Cabuli Tiga Anak Tirinya

Begini Penjelasan DP2KBP3A Pemkab Bandung Barat

Waduh, Oknum Tenaga P3K di Pemkab Bandung Barat Cabuli Tiga Anak Tirinya
Pelaksana Tugas (Plt) DP2KBP3A KBB, Asep Sehabudin membenarkan kasus pencabulan yang melibatkan tenaga P3K KBB itu.(Foto: heny/dara)

DP2KBP3A KBB, akan melakukan pendampingan terhadap korban yang jumlahnya tiga orang.


DARA| Oknum tenaga Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) berinitial DR (49) atau biasa disebut Unl diamankan aparat kepolisian lantaran diduga melakukan pencabulan seksual terhadap tiga anak tirinya.

DR yang bekerja di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi KBB, saat ini tengah menjalani proses hukum di Polresta Cimahi.  Peristiwa yang menggemparkan kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) KBB serta sempat viral di media sosial ini, terjadi di wilayah Kecamatan Padalarang.

Salah seorang nara sumber dari aparat setempat menyebutkan, terungkapnya kasus tersebut bermula dari pengakuan salah seorang korban yang mendapat perlakuan tidak senonoh dari pelaku.

Korban yang masih berusia di bawah umur kini duduk di bangku SMP dan SMA tersebut, kemudian mendapat pendampingan dari pemerintah desa,  kecamatan setempat serta Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) KBB. 

"Awalnya korban cerita kepada saudaranya tentang perbuatan ayah tirinya. Setelah itu kami segera berkoordinasi dengan pihak berwajib,” kata nara sumber tersebut, Senin (8/9/2025).

Pelaksana Tugas (Plt) DP2KBP3A KBB, Asep Sehabudin didampingi Kepala Bidang PPA Rini Haryani membenarkan kasus pencabulan yang melibatkan tenaga P3K KBB. 

Ia menyebutkan berdasarkan informasi dari kepada desa setempat, jika korban tiga orang yang berasal dari dua ayah yang berbeda.

Asep meralat, Informasi yang beredar jika pelaku adalah sopir bupati.  Melainkan oknum tersebut bekerja di Disnaker KBB.

"Yang bersangkutan bekerja di Disnaker. Dan saya sudah konfirmasi ke Pak Canat dan Pak Kades (tentang kebenaran informasi itu), sehingga ada kabar yang valid," jelas Asep.

Berdasarkan informasi dari kepala desa setempat, pelaku sudah ditangani Polres Cimahi. Sementara DP2KBP3A KBB, akan melakukan pendampingan terhadap korban yang jumlahnya tiga orang.

Pihaknya menindaklanjuti informasi tersebut  sebagai bentuk pendampingan. Salah satunya menelusuri data-data dan bukti-bukti lainnya terkait kasus tersebut di lapangan.

Hal itu sambung Asep, sebagai bahan pihaknya memberikan perlindungan terhadap korban.

Meski demikian, Asep belum bisa menyebutkan bentuk pendampingan itu. Pihaknya masih mencari formulasi yang tepat, sehingga para korban mendapat perlindungan.

"Kita sedang mencari formulasi bagaimana penyelesaiannya (untuk korban) ke depan sehingga  hak-hak hidup mereka juga bisa berjalan. Kita  tidak hanya memikirkan peristiwa hari ini saja. Tapi kita juga harus memikirkan bagaimana langkah ke depan, untuk kelanjutan kehidupannya," ucapnya lagi.

Sedangkan untuk pelaku, Pemkab Bandung Barat menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian. Begitu juga tentang statusnya sebagai P3K di Pemkab Bandung Barat, dipastikan bakal ditindak tegas karena telah mencoreng nama baik lembaga pemerintahan.

"Kami tadi sudah lapor kepada pimpinan,  baik ke dinas atasannya (Disnaker) dan juga pimpinan yang lebih tinggi," tegasnya.


Editor: Maji