Logo
Catatan

ALGORITMA NEGOSIASI Albanese, dan "Singa" Netanyahu

OLEH: Sabri Piliang, Pengamat Timur Tengah

ALGORITMA NEGOSIASI Albanese, dan "Singa" Netanyahu
Pengamat Timur Tengah Sabri Piliang

ANDA politisi lemah"! Anda pengkhianat! Anda memberi hadiah atas terorisme Hamas! Anda telah mendorong kebencian terhadap Yahudi!
   "Dictum" sarkastis Israel terhadap PM Australia (Anthony Albanese),  PM Inggris (Keir Starmer), dan Presiden Perancis (Emmanuel Macron) ini. Sebentuk penegasan! 
    Tingginya nyali PM Israel Benyamin Netanyahu! Negara kecil, dengan penduduk hanya  9,5 juta-10 juta, serta luas wilayah 22 juta km persegi. Sungguh berani. Satu ironi!
     Tahukah Netanyahu! Perancis itu siapa? Inggris itu siapa? Australia  siapa? Sebegitu "lancang" diksi yang terlontar ke arah Macron, dengan "legacy" kedigdayaannya.  Pernah (menjajah) Asia, Afrika, dan Eropa, dengan 'legiun'nya! 
    Perancis, adalah anggota NATO (sekutu AS) dengan luas 550.000 km (68 juta penduduk). Inggris (UK)/NATO, dengan luas 209.000 km (70 juta-an penduduk). Ini negara besar!
    "Pengkhianat Israel" (The Guardian)! Etika yang tak patut! Terlontar lebih sarkastis kepada pemimpin Australia  Anthony Albanese. Netanyahu berani berkata!
    Kohesif-nya "persaudaraan" Australia dan Inggris. Tak membuat Netanyahu takut! Faktualnya,  jabatan Gubernur Jenderal Australia! Itulah simbol kepanjangan tangan Raja Inggris di negeri "Kanguru". 
     Hukum tata negara Australia (sekarang), bahkan menetapkan! Seseorang yang menjadi Raja/Ratu Inggris (Britania Raya/United Kingdom). Juga menjadi Raja untuk Australia!
    Israel (Pemerintahan Netanyahu), telah melangkah terlalu jauh!  "Fanatisme" politik Netanyahu yang tidak menganut "algoritma negosiasi", telah menisbikan "nasehat": Albanese, Starmer, dan Macron!
    Senyatanya, ketiga negara ini bukanlah "musuh" Israel! Sejatinya, Australia-Inggris-Perancis adalah "teman" Israel, pembela "historis" terbentuknya "state" Zionis diaspora.
   "Sarkastis" Netanyahu "memuai' menjadi "ahistoris"! Melawan sejarah! Ketiganya mengingatkan Israel! Gunakan taktik, kelola interaksi tawar-menawar untuk mencapai "win-win solution".
    Israel merasa kuat dan menolak! Genosida terhadap rakyat sipil. Terus terjadi. Itu konklusi inklusif! Bahkan, lima dari enam pengantre makanan (yang terbunuh) menurut (The Guardian, 22/8) adalah warga sipil Palestina. 
    Kurun 22 bulan perang Israel-Hamas, 87 persen (dari 62.000) yang terbunuh adalah warga sipil. Hanya sekitar 13 persen diantaranya disebut sebagai pejuang Palestina (Hamas).
     Algoritma negosiasi Israel-Hamas yang didorong: Inggris, Perancis, dan Australia, sesungguhnya bertujuan baik! Pengakhiran perang.
     Israel tak mendengarkan! Keberanian melawan arus besar, dan  "jumawa" Israel. Karena adanya "pembiaran AS"! Israel, pun menjelma menjadi "paria"! "Homo Homini Lupus"! Menjadi Srigala!
   Apa yang "dituding" Netanyahu kepada Presiden Prancis (Emmanuel Macron)!  Bahwa kebencian (anti-semit) "membahana"! Sesudah "dictum" Macron, akan mengakui Palestina bulan depan. Itu tidak 'linier'!

SINGA KECIL

    Genosida yang terus dilakukan Israel. Membuat Belanda menolak sekaligus "persona non-grata" kepada dua pejabat tinggi Israel: Bezalel Smotrich (Menteri Keuangan), dan Ittamar Ben-Gvir (Menteri Keamanan Dalam Negeri).
    Caspar Valdekamp (Menlu Belanda), meminta keduanya, dilarang masuk Belanda (29/8). Mendagri  Australia (Tonny Burke) telah membatalkan visa Simcha Rothman (anggota Knesset/parlemen), untuk memasuki Australia.
    Perancis dan Yunani, adalah dua "sampling" lain! Betapa warga Israel yang sedang berlibur, atau "keluar"  Israel  menghindari perang. Diusir, dikerumuni, dan diteriaki "Free Palestine"! Seperti yang terjadi di Paris (25/7) lalu.
   "Bibi" (Netanyahu) yang "kecil", telah berperan menjadi "Singa", terhadap: Macron, Steirmer, dan Albanese! Ini keberanian "unik"!
    Menganalogikannya dengan "kawan" (sekutu) Barat lainnya, pasti tak ada yang seberani ini! Apakah: Kanada, Jepang, Korsel, Taiwan, New Zealand, dll. Seberani Israel?
    Netanyahu.  Beserta sekutu 'fundamental' yang menopang pemerintahannya. Kini, segera menerabas masuk Gaza!  Ancaman Keir Starmer, akan mengakui Palestina! Kecuali Israel berdamai. Tak digubris.
    Tak ada lagi yang didengar! Kelaparan "buatan manusia" (Israel) jelang serangan total! Dalam beberapa hari mendatang. Berlangsung secara 'eksponensial' (cepat).
    Waktu berdebat: Inggris-Perancis-Australia, di tengah "cueknya" AS! Telah terlewati! Perlu respon 'lateral' untuk menghentikan Israel, terutama NATO (bila mungkin)! Demi kemanusiaan! Bukan demi Hamas! 
    Imbauan telah 'lewat'! Terlebih 'kriterium' bencana kelaparan Gaza, sudah terpenuhi: 30 persen anak-anak Palestina menderita 'malnutrisi' akut, dua dari setiap 10.000 orang meninggal setiap hari.
     Inggris, Perancis, Australia, Kanada, sudah waktunya sekarang! Mengatur siasat! Menghentikan (bukan lagi dengan imbauan). Tapi, tindakan. Katakan! 
    Kemenangan Israel terhadap Hamas, kini sia-sia belaka! "Netanyahu sudah hancur secara moral"! Secara "homo homini socius"! Inggris-Perancis harus mendesak, atau meminta izin  AS untuk mengambil langkah!
    Starmer-Macron-Albanese! Ajaklah sekali lagi Israel, agar menerima gencatan senjata! Atau! "Ajaklah Netanyahu naik ke atas atap"! Lalu, "Singkirkan tangganya"!
   Tangga adalah senjata! Singkirkan senjatanya!