HAMAS MENGALAH Israel Masuk "Perangkap" Semu!
Oleh: Sabri Piliang, Wartawan Senior, Pengamat Timur Tengah

HAMAS tengah menyiapkan perangkap "persuasif"! Untuk siapa? Netanyahu, Smotrich, dan Ben Gvir.
Tiga tokoh inti ini, adalah 'aktor' akut berlarutnya perang bangsa Arab (baca: Hamas) vs Israel. Merekalah "barrier" perdamaian. Sayap kanan ekstrem!
Peran ketiganya berbeda! Dengan Smotrich dan Ben Gvir berlaku sebagai "sutradara", sekaligus penulis "screenplay". Keduanya adalah, otak "kota kemanusiaan", sebagai 'euphemisme' "Kamp" ala "Auswitchz"!
Sementara PM Netanyahu "sang pemain", diikat "kakinya" oleh kasus korupsi, dan "perceraian" koalisi. Tensi emosional Smotrich-Ben Gvir, berujung kursi PM bakal runtuh!
Hamas membaca itu! Terlebih, ketiga tokoh Israel ini, tengah merasa "di atas angin"! Hamas, memang sedang menunggu, "maturity" (matangnya) suhu politik di Israel.
Kematangan suhu, jenuh, dan marahnya publik Israel terhadap nasib sandera! "Memompa" demo besar, dengan 400.000 orang memenuhi jalan di kota-kota Israel (17/8).
Emosi ketiganya terus memuncak. Netanyahu dan Smotrich (Guardian, 19/8) menyebut! "Demo menentang penguasaan total Gaza oleh IDF, membuat Hamas memasuki zona "nyaman" dalam negosiasi!
Tiba-tiba, dalam hiruk-pikuk itu, Hamas mau berdamai (bernegosiasi)! Hamas setuju, dengan proposal "berat sebelah". Yang sebelumnya dia ditolak! Organisasi pejuang kemerdekaan Palestina ini, bersedia tanpa meminta amandemen.
Hamas tengah "memainkan" teori negosiasi rasional! Sementara Israel, terjebak dalam teori negosiasi emosional.
Kenapa? Karena Netanyahu-Smotrich-Ben Gvir yakin! Hamas yang disebut "Yedioth Ahronoth" (19/8), hanya menyisakan satu Brigade (Izzeddin Al Qassam). Terasa seperti akan dikalahkan!
Berdamai, negosiasi, atau mau mengalah! Bagi Hamas, saat ini jauh lebih menguntungkan. Dengan proposal Mesir dan Qatar, yang didukung AS, menjadikan Israel berada di atas "angin" yang semu!
Model emosional "manipulator" oleh trio, (Netanyahu, Smotrich, Ben Gvir), yang menyebut wartawan dan pekerja bantuan terafiliasi Hamas. Tidak dipercaya dunia!
"Setali tiga uang"! Model emosional 'barbarisme', dengan menembaki warga yang mengantre makanan! Membuat Israel "masuk perangkap" pertempuran 'psikologis' dengan Hamas.
Hamas, yang menggunakan tipe 'emosi rasional'! Membiarkan "petikan senar" kesombongan Israel bergulir. Israel, hingga kini belum setuju perdamaian parsial, yang sebelumnya telah dia setujui.
Israel (The Guardian, 19/8) mengatakan, tidak lagi tertarik pada kesepakatan! Sekalipun Hamas tidak memperkarakan luas "buffer zone" (zona penyangga) yang tadinya mereka maui!
Gencatan senjata 60 hari (Israel-Hamas) yang direncanakan! Menyebut: separuh sandera hidup dan jenazah akan dibebaskan (kesepakatan bertahap). Imbalannya, 150 warga Palestina dibebaskan Israel!
Israel dalam tekanan hebat! Demo besar di Israel! Pengakuan kemerdekaan Palestina oleh Inggris dan Perancis (September), serta kejahatan perang yang tengah dikejar mahkamah internasional (Netanyahu)! Itu berat!
Israel terpecah! Dalam bayangan ketiga tokoh "Sayap Kanan" (Netanyahu, Smotrich, dan Ben Gvir), IDF yang telah menguasai 75 persen Gaza! Tinggal selangkah, untuk meraih kemenangan atas Hamas! Israel merasa seperti itu!
Sisi lain, publik Israel yang selama 22 bulan tertekan oleh "kecaman" genosida! Menginginkan perang berhenti. Tak perlu menduduki Gaza!
Karena, itu hanya akan menyeret Israel dalam perang gerilya berkepanjangan dan mematikan! Kembalikan saja sandera lewat negosiasi!
Secara statistik Hamas, memang kalah oleh Israel (belum terkonfirmasi dari Hamas). Dari lima brigade (sebelum 7 Oktober 2023). Hamas tinggal menyisakan satu brigade, yang kini dipimpin oleh Izzudin Al Haddad (Yedioth Ahronoth).
Setiap brigade, dibagi menjadi beberapa batalyon. Dengan jumlah total 30 batalyon. Brigade ini dibagi secara geografis.
Perang gerilya panjang, dengan penyergapan! Akan menjadi pilihan Hamas! Seandainya, Netanyahu beserta Smotrich-Ben Gvir, menolak persetujuan Hamas, untuk gencatan senjata 60 hari!
SENI MANIPULASI
"Seni" Hamas menunda persetujuan! Adalah seni manipulasi yang mengincar kesombongan Israel!
Israel secara 'nation' telah 'rusak'! Rusak oleh pelanggaran pranata (tatanan) pergaulan 'state'! Terlepas dari Hamas juga melanggar!
'Eleganisme' Hamas, yang memancing emosional trio: Netanyahu-Smotrich-Ben Gvir, memberi "perangkap" perilaku ketiganya, pada cara "barbarisme"!
Menembaki pengantre makanan, itu perintah siapa? Membunuh dan menembak: 'journalist', petugas medis, dokter, anak-anak, wanita, RS. Itu perintah siapa?
Masuk Gaza! Dalam posisi setelah Hamas menyetujui rencana perdamaian utusan Presiden AS, Steve Witkoff! Netanyahu-Smotrich-Ben Gvir, itu "bunuh diri"!
Ketiganya telah terpancing strategi "cerdas" Hamas! Hamas berhasil memanipulasi (baca: "manipulator") kekalahan "militeristik"nya! Dengan memutar "jarum jam", ke "angka" menerima!
"Sungai Yarkon" yang membelah kota Tel Aviv, Sungai Kison di Haifa, atau Sungai Sorek di Yerusalem, akan meratap! Ada 'fatamorgana' darah Gaza di sana!
Bila Netanyahu memperturutkan hati! Tetap masuk Gaza, di mana dua juta penduduk Palestina akan bergelimpangan, bergelimang darah!
AS, Inggris, Perancis, akan "membuang badan"! Cuci tangan! "Kami tidak ikut-ikut". Israel pun makin terasing!
Hamas mengalah! Saat Israel tengah berhadapan dengan rakyatnya! Saat Netanyahu dikecam "mutlak", telah melakukan genosida!
Ini kecerdikan Hamas memanfaatkan momentum! Sekalipun kelak! Hamas tidak diajak ikut mengelola Palestina (bila merdeka).
Hamas telah merintis "jalan kebebasan", meski harus dicap "teroris"! Bagi Hamas, itu menjadi "jariah"nya sebagai 'pioner' menuju terbentuknya "negara Palestina"!