Jumlah Siswa Korban Keracunan MBG di Garut Terus Bertambah Jadi 657 Orang
Sejumlah Pelajar Masih Dirawat di Puskesmas Kadungora

Pihaknya Dinkes masih menunggu hasil pemeriksaan sampel yang dikirim ke laboratorium.
DARA| Jumlah pelajar yang mengalami keracunan usai menyantap Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut terus bertambah. Hingga Jumat (19/9/2025) tercatat siswa yang keracunan menjadi 657 orang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, dr. Leli Yuliani, mengatakan memang terjadi penambahan korban yang mengalami gejala keracunan. Ia menyebutkan, satu hari sebelumnya pada Kamis (18/9/2025), Dinas Kesehatan mencatat jumlah korban yang mengalami gejala keracunan sebanyak 569 orang.
"Per hari ini, jumlah korban bertambah mencapai 657 orang," ujar Leli, Jumat (19/9/2025).
Meski mengalami penambahan, namun menurut Leli, para korban tidak mengalami gejala terlalu parah sehingga tidak sampai harus menjalani rawat inap di puskesmas.
"Iya enggak sampai parah, jadi tidak perlu menjalani rawat inap," ucapnya.
Leli menuturkan, hingga saat ini masih ada beberapa pasien korban keracunan yang masih mendapatkan perawatan di Puskesmas Kadungora. Menurutnya, jumlah tersebut mengalami pengurangan setelah sebelumnya Kamis (18/9/2025) malam tercatat 19 orang yang dirawat inap.
"Ada 10 orang yang masih harus menjalani perawatan. Tadi pagi ada 9 orang yang bisa pulang karena kondisinya membaik," katanya.
Leli juga mengaku pihaknya belum bisa memastikan penyebab dari gejala keracunan yang dialami 657 pelajar tersebut. Pihaknya, ungkap Leli, masih menunggu hasil pemeriksaan sampel yang dikirim ke laboratorium.
"Belum diketahui. Kita nggak mau tebak-tebakan ya. Nanti aja tunggu (hasil pemeriksaan laboratorium)," ucapnya.
Leli menambahkan, untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak kembali terjadi, Bupati Garut Abdusy Syakur Amin telah mengeluarkan surat edaran. Surat edaran tersebut ditujukan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
"Pak Bupati sudah mengeluarkan surat edaran untuk semua MBG itu melaksanakan pelatihan keamanan pangan," katanya.
Editor: Maji