Logo
Bandungraya

Miris, Korban Keracunan MBG di Bandung Barat Ditampung di GOR

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat Hentikan Distibusi MBG

Miris, Korban Keracunan MBG di Bandung Barat Ditampung di GOR
Puluhan korban ditangani secara darurat di GOR Kecamatan Cipongkor karena ruang perawatan rumah sakit tidak mencukupi, Senin malam (22/9/2025). (Foto/Info Bandung Barat)

Pemerintah juga mengatasi kendala di lapangan, mulai dari kebutuhan bahan bakar ambulans hingga suplai oksigen yang sempat menipis.


DARA| Jumlah siswa keracunan usai menyantap makanan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat terus bertambah. Hingga Selasa pagi (23/9/2025), jumlahnya sudah 300 orang.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat menghentikan sementara distribusi Makanan Bergizi Gratis (MBG). Kebijakan ini dilakukan menyusul insiden keracunan massal menimpa ratusan pelajar di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, pada Senin (22/9/2025).

Para siswa dari SMK Pembangunan Bandung Barat, MTs Darul Fiqri, hingga SD Negeri Cipari mengalami gejala mulai dari mual, pusing, hingga kejang-kejang setelah menyantap makanan dari program MBG. Hingga Senin malam, jumlah korban terus bertambah.

Wakil Bupati Bandung Barat, Asep Ismail, yang meninjau langsung ke RSUD Cililin menyebut ada sekitar 260 siswa terdampak.

“Semua sedang ditangani, dan seluruh rumah sakit serta puskesmas di wilayah Cipongkor hingga Cililin sudah kami instruksikan siap melayani. Fasilitas dan biaya perawatan ditanggung pemerintah daerah,” ujarnya.

Korban kini tersebar di sejumlah fasilitas kesehatan. Mereka dirawat di Puskesmas Cipongkor, RSUD Cililin, dan RSIA Asta Nugraha. Karena keterbatasan kapasitas ruang perawatan, sebagian siswa bahkan ditempatkan sementara di GOR Kecamatan Cipongkor yang dijadikan lokasi darurat.

Asep menegaskan Pemkab Bandung Barat sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, kepolisian, dan TNI untuk memastikan penanganan darurat. Pemerintah juga mengatasi kendala di lapangan, mulai dari kebutuhan bahan bakar ambulans hingga suplai oksigen yang sempat menipis.

Terkait keberlanjutan program MBG, ia menyebut sementara distribusi dihentikan.

“Sudah ada instruksi dari pusat agar dihentikan dulu sambil menunggu hasil uji laboratorium. Informasinya bisa dua minggu, mudah-mudahan lebih cepat,” jelasnya. 

Evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan MBG di Bandung Barat disebut akan dilakukan setelah data dan hasil pemeriksaan keluar.

Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, sebelumnya telah menyampaikan keprihatinannya. Ia menegaskan keselamatan dan pemulihan siswa adalah prioritas utama, dengan investigasi penyebab keracunan tetap berjalan. 

“Dinas Kesehatan bersama tim medis terus melakukan langkah cepat untuk memastikan para siswa mendapatkan perawatan terbaik,” ujarnya.

Pemerintah daerah menegaskan siap menanggung seluruh biaya perawatan korban. Keputusan lanjutan mengenai program MBG akan diambil setelah evaluasi bersama, sembari menunggu hasil uji laboratorium atas sampel makanan yang sudah dikirimkan petugas.


Editor: Maji