Logo
Daerah

Ratusan Pelajar di Kadungora Garut Mengalami Keracunan Usai Santap MBG

Sebanyak 14 Siswa Masih Mendapat Perawatan

Ratusan Pelajar di Kadungora Garut Mengalami Keracunan Usai Santap MBG
Sejumlah pelajar korban keracunan di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut menjalani perawatan di Puskesmas setempat, Rabu (17/9/2025).(Foto: andre/dara)

"Informasinya, para pelajar ini mengalami gejala yang serupa. Yakni mual, muntah hingga pusing," ujar Leli.


DARA| Sejumlah pelajar di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat mengalami gejala keracunan yang diduga berasal dari menu makanan bergizi gratis (MBG), Rabu (17/9/2025). Beberapa di antaranya harus mendapatkan perawatan di Puskesmas Kadungora akibat kondisinya yang cukup mengkhawatirkan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, dr. Leli Yuliani, membenarkan adanya pelajar yang mengalami gejala keracunan tersebut. Menurutnya, pihaknya telah menerjunkan tim ke lapangan, termasuk mengirimkan obat-obatan.  

Menurut Leli, 14 orang pelajar yang mengalami gejala keracunan tersebut sudah ditangani secara intensif. Mereka seluruhnya dilakukan perawatan di Puskesmas Kadungora. Adapun pelajar lainnya yang mengalami gejala serupa, ungkapnya, menjalani rawat jalan karena kondisinya tidak parah.

"Informasinya, para pelajar ini mengalami gejala yang serupa. Yakni mual, muntah hingga pusing. Gejala ini telah dirasakan para pelajar sejak Rabu, dini hari," ujar Leli.

Berdasarkan informasi, jumlah pelajar yang mengalami gejala keracunan di Kecamatan Kadungora tersebut mencapai hingga 150 orang. Diduga kuat keracunan ini terjadi usai para mereka mengkonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) sehari sebelumnya, yakni pada Selasa (16/9/2025).

Kepala SMA Siti Aisyah Kadungora, Kabupaten Garut, Hari Triputuharja, mengaku cukup terkejut dengan banyaknya siswa yang mengalami gejala keracunan secara bersamaan. Pihaknya pun, ungkap Hari, langsung berkoordinasi dengan Puskesmas setempat.

"Alhamdulillah cepat tanggap, mereka datang ke sekolah untuk melakukan pemeriksaan, dan ada beberapa siswa yang dibawa ke Puskesmas," ucapnya.

Hari menyebutkan, meskipun sebagian pihak menduga keracunan tersebut berasal dari Makanan Bergizi Gratis (MBG). Namun menurutnya hal tersebut masih harus dilakukan penelitian dan kajian oleh pihak berwenang.

"Sebetulnya kita tidak bisa langsung berasumsi, apakah ini karena MBG atau bukan. Menu kemarin rasanya enak, tidak asam, saya pun ikut makan dan tidak ada masalah. Jadi kita tunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut dari pihak berwenang," katanya.

Sementara itu, Kapolsek Kadungora, Polres Garut, Kompol Alit Kadarusman, menyebutkan untuk penyebab keracunan yang dialami para pelajar ini masih didalami.  

"Untuk penyebab pastinya (keracunan), sedang didalami," ucapnya.

Alit menuturkan, 14 korban yang saat ini masih dirawat terdiri dari 3 sekolah, yaitu SMA dan SMP dari satu yayasan yang sama, serta sebuah Madasah Aliyah.

"Menurut penuturan para pelajar, gejala keracunan mulai dirasakan sejak Rabu dini hari tadi. Banyak pihak menduga, keracunan disebabkan menu MBG. Terkait ini, polisi sedang melakukan pendalaman," katanya.


Editor: Maji