Update Keracunan MBG di Bandung Barat: Orangtua Panik Mencari Anaknya
Banyak Pelajar Terkapar Lemas di Lorong Kantor hingga Masjid

Camat Cipongkor menyebutkan, MBG yang disantap para pelajar berasal dari SPPG Desa Neglasari.
DARA| Pemandangan yang menyedihkan ketika ratusan pelajar di Desa Sarinagen Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) kembali terkapar akibat keracunan, usai menyantap keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (24/9/2025).
Suasana riuh terjadi di sekitar Kantor Kecamatan Cipongkor, tempat penampungan sementara korban keracunan. Suara serine mobil ambulance, berbaur dengan teriakan kepanikan orangtua yang mencari anaknya di beberapa titik tempat perawatan medis.
"Ya Allah, dimana si Teteh anak emak, Kenapa kok bisa terjadi seperti ini. Tadi mah waktu berangkat sekolah tidak apa-apa," kata seorang ibu sibuk mencari anaknya.
Beberapa mobil ambulance masuk dan keluar ke area Kantor Kecamatan Cipongkor, antara pasien baru datang dan dirujuk ke rumah sakit.
Pantauan, sekitar pukul 14.30 WIB, selain ruang kantor kecamatan, aula, lorong-lorong ruangan hingga halaman kantor dipenuhi para pelajar yang terpapar.
Begitu juga kantor-kantor sekitarnya, seperti Puskesmas Desa Sarinagen, Kantor Desa Sarinagen, Gedung Serbaguna dan Mesjid di sekitarnya penuh sesak oleh pelajar yang tengah mendapat perawatan medis.
Pelaksana Tugas (Plt) Camat Cipongkor, Bambang Wijanarko belum bisa menyebutkan jumlah korban keracunan tersebut. Hanya pasien yang terpapar pada saat kejadian Selasa (23/9/2025), jumlahnya mencapai 400-an.
Hingga pukul 13.00 WIB pasien masih berdatangan dan diantaranya berasal dari Desa Citalem.
"Kalau jumlahnya saya belum bisa menyebutkan, karena pasien masih terus berdatangan. Mulanya sekitar jam 10.00-11.00 tadi, ada dua pelajar dari SMK Karya Perjuangan yang (keracunan) ke sini. Lalu yang lainnya berdatangan," jelas Bambang.
Bambang menyebutkan, MBG yang disantap para pelajar tersebut berasal dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Neglasari, Kecamatan Cipongkor. Dapur sehat ini mendistribusikan MBG ke 25 titik sekolan swasta dan negeri mulai tingkat SD, SMP, SMA Sederajat. "SPPG ini melayank 3.828 pelajar," jelasnya.
Sementara, Ida (44) salah seorang keluarga korban mengungkapkan jika keponakannya dibawa ke Kantor Kecamatan lantaran mengalami mual-mual dan pusing.
"Katanya tadi sekitar jam 09.00 WIB, dia makan daging ayam chiken (fried chiken), tahu sama strawnberry. Setelah itu, katanya pusing dan mual-mual, lalu muntah," ungkapnya.
Editor: Maji