Logo
Nasional

Wamenkop Farida Farichah: Koperasi Desa Jadi Fondasi Tatanan Ekonomi Baru

Investor Daily Summit 2025 di Jakarta

Wamenkop Farida Farichah: Koperasi Desa Jadi Fondasi Tatanan Ekonomi Baru
Wakil Menteri Koperasi Farida Farichah menjadi pembicara dalam Investor Daily Summit 2025 yang mengusung tema “New Economic Order” di Jakarta, Rabu (8/10/2025).(Foto: deram/dara)

 Program besar ini disebut sebagai langkah konkret mewujudkan ekonomi berbasis rakyat.


DARA| Wakil Menteri Koperasi Farida Farichah menegaskan pentingnya peran koperasi desa dalam membangun New Economic Order atau tatanan ekonomi baru Indonesia yang lebih inklusif, mandiri, dan berkeadilan. Pernyataan itu disampaikan Farida saat menjadi pembicara dalam Investor Daily Summit 2025 yang mengusung tema “New Economic Order” di Jakarta, Rabu (8/10/2025).

Menurut Farida, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menempatkan koperasi sebagai poros utama transformasi ekonomi nasional melalui pembentukan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP). Program besar ini disebut sebagai langkah konkret mewujudkan ekonomi berbasis rakyat, memperkuat ketahanan pangan, dan memperpendek rantai pasok yang selama ini merugikan petani dan pelaku usaha kecil.

“Koperasi Desa Merah Putih bukan sekadar program, tapi gerakan strategis untuk membangun kemandirian ekonomi dari akar rumput. Ini adalah bentuk nyata dari semangat Asta Cita, bahwa pembangunan nasional harus dimulai dari desa,” ujar Farida di hadapan para investor, pelaku usaha, dan pemimpin korporasi nasional.

Farida memaparkan, hingga awal Oktober 2025, sebanyak 83.132 KDKMP telah terbentuk, dengan 81.857 di antaranya telah berbadan hukum. Lebih dari 996 ribu warga desa telah menjadi anggota koperasi, sementara 684 ribu lainnya aktif sebagai pengurus dan pengawas. 

“Angka ini menunjukkan partisipasi rakyat yang luar biasa. Koperasi kini bukan lagi simbol lama, tapi mesin ekonomi baru di tingkat lokal,” katanya.

Pemerintah juga tengah memperkuat tata kelola koperasi melalui platform digital SIMKOPDES, sistem berbasis data real-time untuk memantau kinerja dan aktivitas koperasi desa di seluruh Indonesia. Platform ini dikembangkan untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi operasional lembaga koperasi.

Farida menjelaskan bahwa KDKMP berperan penting dalam membangun ekosistem ekonomi rakyat yang lebih efisien. Melalui koperasi, desa dapat mengelola distribusi bahan pokok, layanan simpan pinjam, gerai sembako, apotek, hingga pergudangan logistik secara mandiri. “Koperasi desa juga membuka peluang investasi lokal di bidang energi, perumahan, peternakan, dan ekonomi digital. Kita ingin koperasi menjadi pemain utama, bukan pelengkap,” tegasnya.

Dalam forum tersebut, Farida juga menyoroti pentingnya kemitraan antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta untuk mempercepat penguatan koperasi desa. Sejumlah perusahaan besar seperti Pupuk Indonesia, ID Food, Bulog, Telkom Indonesia, PLN, Pertamina, Biofarma, hingga HIMBARA disebut telah menjalin kerja sama untuk mendukung ekosistem KDKMP melalui akses pembiayaan, distribusi, dan teknologi. 

“Koperasi adalah jembatan antara kepentingan ekonomi rakyat dan dunia usaha. Ini momentum bagi sektor swasta untuk ikut memperkuat basis ekonomi nasional dari desa,” kata Farida.

Farida menutup paparannya dengan optimisme bahwa KDKMP akan menjadi pilar utama tatanan ekonomi baru Indonesia. Menurutnya, keberhasilan transformasi ekonomi tidak hanya diukur dari pertumbuhan makro, tetapi dari seberapa kuat rakyat di desa mampu berdikari dan menikmati hasil pembangunan. “Kita sedang membangun fondasi ekonomi baru yang tidak bergantung pada impor, tetapi tumbuh dari gotong royong dan produktivitas rakyat sendiri,” pungkas Farida.

Sementara itu, narasumber lainnya, Angga Wira dari HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) menyatakan HIPMI mendukung program pemerintahan Prabowo Subianto karena dinilai fokus ke akar rumput, seperti KDKMP dan MBG. "KDKMP bukan sebagai kompetitor apalagi ancaman, justru dunia usaha bagian dari koperasi, bisa bersinergi" katanya.

Kemudian Yehezkiel Adiperwira mewakili Pupuk Indonesia mendukung penuh KDKMP, salah satunya untuk menyalurkan pupuk bersubsidi. "Rantai pupuk subsidi dipangkas, sekarang langsung dari produsen menggandeng distributor ke PPTS (penerima pada titik serah), salah satunya KDKMP" tegasnya.


Editor: Maji