Logo
Jabar

WJIS 2025: Investor Singapura Siapkan Rp13,5 Triliun Kembangkan Kawasan BIJB

Membawa Visi Pengembangan Jangka Panjang

WJIS 2025: Investor Singapura Siapkan Rp13,5 Triliun Kembangkan Kawasan BIJB
PT Real Kaiten Indonesia resmi menandatangani Share Purchase Agreement (SPA) dengan PT Jasa Sarana untuk masuk sebagai investor strategis di PT BIJB.(Foto: deram/dara)

"Ketertarikan datang dari perwakilan investor internasional termasuk pihak Kedutaan Besar Inggris," ujar Dedi Taufik.


DARA| Gelaran West Java Investment Summit (WJIS) 2025 di Hotel Pullman Bandung, Jumat (14/11/2025), menjadi panggung penting bagi masa depan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. 

Pada forum investasi tahunan itu, PT Real Kaiten Indonesia resmi menandatangani Share Purchase Agreement (SPA) dengan PT Jasa Sarana untuk masuk sebagai investor strategis di PT BIJB.

SPA tersebut menandai masuknya modal baru dalam jumlah besar ke proyek strategis bandara, dengan total investasi mencapai Rp13,5 triliun. 

Langkah ini digadang-gadang sebagai titik balik pengembangan BIJB agar mampu memainkan peran lebih besar sebagai pusat logistik dan gerbang ekonomi baru Jawa Barat.

"Kami sangat antusias dengan penandatanganan MoU bersama BJIB hari ini, yang menandai langkah kami dalam pengembangan infrastruktur di Indonesia," 
Founder & CEO/CFO Real Kaiten, Elaina Olivia Chong, dalam Konfrensi Pers bersama media.

Olivia menegaskan, keputusan perusahaannya berinvestasi di BIJB bukan tanpa alasan. Menurutnya, BIJB sudah memiliki infrastruktur dasar yang lengkap, dan saat ini adalah waktu terbaik untuk mempercepat pengembangan Kertajati.

"Sudah ada bandaranya. Namun saat ingin mengembangkan Kertajati lebih baik lagi karena banyak potensi. This is the best time to invest in BIJB," ujar Elaina dalam sesi penandatanganan.

Real Kaiten berkomitmen tidak hanya menyediakan modal, tetapi juga membawa visi pengembangan jangka panjang untuk kawasan sekitar bandara.

"Kami tertarik pada proyek yang memberi dampak sosial dan melibatkan komunitas lokal. Investasi kami mencakup pembangunan ekosistem di sekitar Bandara Kertajati, termasuk pusat logistik, e-commerce, serta fasilitas MICE," katanya.

Elaina menjelaskan investasi Real Kaiten akan diarahkan untuk memperkuat berbagai sektor di BIJB, bukan hanya penerbangan. Rencana pengembangan yang akan didorong di antaranya:

1. Infrastruktur pendukung strategis
2. Aerospace industry
3. Pusat logistik modern
4. Kawasan komersial campuran (mixed-use commercial area)
5. Hotel & hospitality
6. Teknologi logistik dan layanan digital

Dengan cakupan sektor yang luas, Real Kaiten menilai Kertajati memiliki kapasitas menjadi pusat pertumbuhan industri baru di Jawa Barat.

"Kehadiran fasilitas-fasilitas ini diharapkan dapat menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan. Yang membedakan kami dari investor lainnya adalah kami tidak hanya berfokus sebagai investor sosial, tetapi juga menempatkan komunitas lokal sebagai mitra jangka panjang melalui konsep kepemilikan bersama dan manfaat bersama dalam proyek," jelasnya.

Elaina menyebutkan pengembangan besar-besaran di sekitar BIJB akan berdampak langsung pada penciptaan lapangan kerja.

"Bidangnya luas logistik, perhotelan, teknologi, komersial. Kami belum bisa pastikan angkanya, tapi potensi serapan bisa lebih dari 2.000 tenaga kerja," ujarnya.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyambut baik masuknya investor Singapura tersebut, terutama karena pengembangan aerocity Kertajati selama ini memang dirancang untuk menciptakan pusat ekonomi baru yang mampu menampung ribuan tenaga kerja.

Sebagai informasi, Real Kaiten merupakan perusahaan investasi berbasis di Singapura, dan dalam proyek BIJB ini mereka menggandeng konsorsium perusahaan dari China. 

Kombinasi sumber modal dan keahlian teknis dua negara itu diharapkan mempercepat pembangunan kawasan industri dan logistik di sekitar bandara.

Masuknya Real Kaiten memberikan sinyal kuat bahwa BIJB mulai mendapatkan kepercayaan investor global. Dengan dukungan modal Rp13,5 triliun dan rencana pengembangan multi-sektor, Kertajati diproyeksikan tidak hanya berfungsi sebagai bandar udara, tetapi sebagai superhub ekonomi yang menggerakkan Majalengka, Bandung Raya, hingga wilayah Ciayumajakuning.

SPA ini juga memperkuat peran PT Jasa Sarana sebagai BUMD yang membuka akses kolaborasi dengan investor internasional guna mempercepat proyek strategis Jawa Barat.

Siapkan Regulasi Yang Jelas

Sementara itu, Kepala DPMPTSP Jabar Dedi Taufik mengakui tingginya minat investor pada berbagai sektor strategis terutama di kawasan BIJB. 

Selain Real Kaiten Indonesia, di bidang infrastruktur perkotaan, beberapa perusahaan besar seperti PT Mitsui Indonesia, Len Railway System, Siemens Mobility menyatakan ketertarikan pada proyek transportasi massal dan penerangan jalan. 

"Di kawasan strategis BIJB Kertajati, ketertarikan datang dari perwakilan investor internasional termasuk pihak Kedutaan Besar Inggris," ujarnya.

West Java Investment Summit (WJIS) 2025 menurutnya sekadar forum promosi, tetapi wujud nyata komitmen pemerintah dalam mempercepat realisasi investasi. 

"Kami ingin memastikan  Jawa Barat tidak hanya kaya dengan potensi, tetapi juga siap dengan regulasi yang jelas, insentif yang menarik, dan dukungan penuh dari seluruh ekosistem," ujarnya.


Editor: Maji