Logo
Bandungraya

Bupati Bandung Perintahkan Kades Operasionalkan Koperasi Merah Putih Desember 2025

Kang DS: Ketuanya Harus Berbaur dengan Masyarakat Sosialisasikan Program

 Bupati Bandung Perintahkan Kades Operasionalkan Koperasi Merah Putih Desember 2025
Bupati Bandung Dadang Supriatna roadshow Rakor Koperasi Merah Putih di Kecamatan Majalaya dan Kecamatan Ibun, Senin (13/10/2025). Tampak hadir Ketua DPRD, Renie Rahayu Fauzi.(Foto: maji/dara)

"Tinggal bagaimana kreativitas dan inovasi dari Ketua Koperasi menggali potensi di masyarakat," tegas Bupati.


DARA| Bupati Bandung Dadang Supriatna meminta kepala desa segera mengoperasionalkan Koperasi Merah Putih (Kopdes KMP) paling lambat Desember 2025 mendatang. Untuk itu, Ketua koperasinya berbaur dengan masyarakat memberikan sosialisasi.

Penegaskan itu disampaikan Dadang Supriatna saat roadshow Rakor Koperasi Merah Putih di Kecamatan Majalaya dan Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung, Senin (13/10/2025).

Roadshow kali ini dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Bandung Renie Rahayu Fauzi, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM, Dindin Syahidin, Kabag Tata Pemerintah Kabupaten Bandung Gugum Gumilar, Camat Majalaya Rofiran, Camat Ibun Akhmad Rifa'i.

"Insya Allah, saya akan kejar dalam waktu dua bulan kedepan, sehingga Desember 2025 mendatang bisa selesai. Sehingga Januari 2026 bisa berjalan sesuai dengan harapan dan  kita bisa running," pungkasnya.

Dadang tak memungkiri selama roadshow Rakor KMP di 24 kecamatan perkembangannya bervariatif. Ada yang sudah berjalan dan punya gerai, ada yang persiapannya kurang.

"Jadi secara operasional ini masih pariatif, sehingga saya sengaja roadshow ke masing-maising kecamatan dihadiri dengan para Kepala Desa, Ketua Koperasi Desa Merah Putih, Ketua Koperasi Kelurahan Merah Putih, ada BPD, ada juga BUMDes," imbuhnya. 

Bupati Kang DS berharap koperasi ini betul-betul bisa berjalan secara maksimal karena di Kabupaten Bandung sumber daya alamnya sudah mumpuni dan sudah tersedia.

"Tinggal bagaimana kreativitas dan inovasi dari Ketua Koperasi Desa dan Keluruhan Merah Putih. Ketuanya dan masyarakat berbaur, sosialisasikan progamnya. Gali potensi-potensi yang ada di masing-masing desa. Koperasi sebagai obtaker dan suplai, sehingga para pengusaha ataupun para petani dan juga para pelaku usaha UMKM di masing-masing desa bisa terwadahi melalui Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih ini," tuturnya.  

Kang DS mengatakan, kalau semua sudah berjalan pemerintah daerah, dan ia  selaku Ketua Satgas fokus memfasilitasi KMP dengan SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) yang berada di 361 dapur rencananya yang tersebar di Kabupaten Bandung.

"Dengan harapan hasil produksi (pertanian, budidaya ikan maupun hal lainnya) yang dihasilkan masyarakat di tampung oleh koperasi dan disuplai  kepada dapur MBG (Makan Bergizi Gratis) yang ada di masing-masing kecamatan. Ini artinya bahwa ekonomi kerakyatan ini bisa berputar," harapnya. 

Bupati Bandung mengatakan uang yang akan turun ke Kabupaten Bandung dalam program MBG itu tidak kurang dari Rp5,4 triliun per tahun. 

"Kalau ini dimaksimalkan, maka ekonomi sirkularnya akan luar biasa. Ini akan terjadi perputaran selama 1 tahun mencapai Rp5,4 triliun.  Sehingga saya akan fokus mengawal kolaborasi antara Koperasi Merah Putih dengan MBG-nya," tuturnya. 

Kang DS berharap dengan adanya Koperasi Merah Putih ini akan terjalin gotong royong dan seluruh masyarakat, karena karakter hakekat daripada koperasi itu dari oleh untuk anggota.

"Saya berharap masyarakat harus bangkit kembali, sehingga masyarakat harus mempunyai inovasi, dan kreatifitas karena melalui Koperasi Merah Putih ini juga akan membuka lapangan pekerjaan atau usaha baru. Sehingga insya Allah angka pengangguranpun akan menurun dan berkurang, laju pertemuan ekonomi pun akan meningkat," ujarnya.  


Editor: Maji