Logo
Jabar

Atalia: Menjauhnya Gen Z dari Pancasila Jadi Pekerjaan Rumah Bangsa

Atalia: Menjauhnya Gen Z dari Pancasila Jadi Pekerjaan Rumah Bangsa

DARA - Anggota MPR RI Atalia Praratya menilai mulai menjauhnya Generasi Z dari nilai-nilai Pancasila merupakan persoalan serius yang harus segera direspons bersama. Mahasiswa, sebagai kelompok terdidik dan bagian penting dari bonus demografi Indonesia, dinilai memiliki peran strategis dalam menjaga keberlanjutan ideologi bangsa di tengah tantangan sosial dan digital yang kian kompleks.

 

Hal tersebut disampaikan Atalia saat menggelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Ruang Seminar Lantai 6 Gedung B Universitas Widyatama, Bandung, Senin (15/12/2025). Kegiatan tersebut diikuti sekitar 100 mahasiswa dari berbagai program studi.

 

Dalam sambutannya, Atalia mengungkapkan bahwa ruang-ruang akademik selalu memberinya energi dan optimisme. Menurutnya, kampus merupakan tempat bertemunya gagasan, kritik, dan harapan masa depan bangsa.

 

“Di ruangan seperti ini, saya melihat calon-calon pemimpin Indonesia ke depan. Energinya berbeda, penuh harapan,” kata Atalia.

 

Ia menegaskan bahwa penguatan pemahaman terhadap Empat Pilar Kebangsaan—Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika—merupakan mandat konstitusional MPR RI sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014.

 

Namun demikian, Atalia mengajak mahasiswa untuk jujur melihat realitas. Ia menyinggung hasil Survei Litbang Kompas yang menunjukkan adanya kecenderungan melemahnya kedekatan Generasi Z terhadap nilai Pancasila. Dalam survei tersebut, 51,7 persen responden Gen Z mengaku tidak lagi mempraktikkan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, sementara 53,8 persen lainnya menyatakan belum memahami Pancasila secara memadai.

 

“Kalau generasi secerdas dan seenergik kalian merasa Pancasila tidak relevan, itu artinya kita sebagai bangsa punya pekerjaan rumah yang sangat besar,” ujarnya.

 

Menurut Atalia, kondisi tersebut justru menegaskan pentingnya sosialisasi Empat Pilar yang menyasar mahasiswa sebagai penentu arah masa depan bangsa. Ia juga menyoroti data Katadata Insight Center yang mencatat sekitar 60 persen Generasi Z Indonesia memiliki tingkat literasi digital yang tinggi.

 

“Artinya, kalian bukan hanya pengguna teknologi, tetapi juga pembentuk arus informasi. Jika nilai Pancasila dipegang kuat, energi positif itu bisa menyebar luas, baik di ruang digital maupun dalam kehidupan sosial,” kata Atalia.

 

Kegiatan tersebut turut menghadirkan narasumber Dr. H. Utang Rosidin, SH., MH, serta dibuka dengan sambutan Rektor Universitas Widyatama Prof. Dr. Dadang Suganda, M.Hum. Diskusi berlangsung interaktif, dengan sejumlah mahasiswa mengajukan pertanyaan kritis terkait relevansi Pancasila dan praktik kebijakan negara.

 

Melalui kegiatan ini, Atalia Praratya menegaskan komitmennya untuk terus mendekatkan nilai-nilai kebangsaan kepada generasi muda, sekaligus memastikan Empat Pilar MPR RI tetap kontekstual dan relevan di tengah dinamika sosial, politik, dan digital yang terus berkembang.