Atalia: Tidak Boleh Ada Pemotongan PIP!
Program ini bertujuan meringankan beban biaya pendidikan.
DARA | Anggota Komisi VIII DPR RI dari Dapil Jawa Barat 1 (Kota Bandung dan Kota Cimahi), Atalia Praratya menghadiri kegiatan Sosialisasi Penyaluran dan Penyerahan Beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) Madrasah di Pondok Pesantren Sukamiskin, Jalan A.H. Nasution No. 128, Kota Bandung.
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen berkelanjutan Ibu Atalia dalam mengawal program bantuan pendidikan pemerintah agar benar-benar dirasakan manfaatnya oleh para siswa madrasah.
Kehadiran langsung di tengah para penerima manfaat sekaligus menjadi upaya memastikan penyaluran beasiswa berjalan utuh, tepat sasaran, transparan, dan tanpa hambatan administratif.
Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan bantuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Kementerian Sosial, serta Kementerian Agama.
Program ini bertujuan meringankan beban biaya pendidikan bagi siswa dari keluarga kurang mampu, khususnya agar mereka tetap dapat mengakses pendidikan secara berkelanjutan.
Bantuan PIP dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan penunjang pendidikan, mulai dari pembelian perlengkapan sekolah, biaya transportasi, hingga kebutuhan lain yang berkaitan langsung dengan aktivitas belajar. Dengan demikian, PIP diharapkan mampu mencegah potensi putus sekolah sekaligus memperkuat akses pendidikan yang lebih adil dan merata, termasuk bagi siswa madrasah.
Dalam kesempatan tersebut, Atalia menyampaikan bahwa melalui jalur aspirasinya, sebanyak 8.213 siswa madrasah, mulai dari jenjang MI, MTs, hingga MA, telah terdaftar sebagai penerima PIP.
Dari jumlah tersebut, pada Tahap II, sebanyak 7.191 siswa telah dinyatakan lolos dan menerima bantuan, sementara 1.022 siswa lainnya akan disalurkan pada Tahap I berikutnya.
Atalia menegaskan akuntabilitas menjadi prinsip utama dalam penyaluran beasiswa pendidikan, khususnya PIP Madrasah. Ia menekankan bahwa dana yang diterima siswa harus diterima secara penuh sesuai ketentuan yang berlaku.
“Tidak boleh ada pemotongan beasiswa PIP dari jalur aspirasi saya. Saya berharap para siswa yang menerima dapat menggunakan dana tersebut sesuai kebutuhan sekolah, bukan untuk keperluan lain,” ujar Atalia, Senin (15/12/2025).
Ia menambahkan PIP bukan sekadar bantuan finansial, tetapi juga bentuk kehadiran negara dalam mendukung masa depan generasi muda, khususnya siswa madrasah, sehingga setiap rupiah dari beasiswa tersebut harus benar-benar dimanfaatkan untuk menunjang proses belajar dan meningkatkan motivasi siswa dalam menempuh pendidikan.
Ajak Masyarakat Kawal Penyaluran PIP
Dalam sambutannya, Atalia mengajak orang tua, pelajar, dan masyarakat untuk bersama-sama mengawasi proses penyaluran beasiswa agar tetap transparan dan tidak ada pihak yang mempersulit pencairan.
Ia juga meminta masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan adanya potongan, pungutan, atau pihak yang mengatasnamakan dirinya maupun timnya.
“Pengawasan bersama sangat penting. Jangan ragu melapor bila ada hambatan dari sekolah, perbankan, atau pihak lain. Beasiswa ini harus benar-benar bermanfaat dan membantu siswa menyelesaikan pendidikan tanpa beban tambahan,” ujar Atalia.
Sebagai anggota Komisi VIII DPR RI, Atalia menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan kebijakan pendidikan yang berpihak pada kelompok rentan, termasuk siswa madrasah. Ia memastikan bahwa program bantuan seperti PIP tidak hanya disalurkan dengan baik di tingkat lapangan, tetapi juga terus diperkuat dari sisi kebijakan dan anggaran dalam pembahasan APBN.
Menurutnya, kebijakan pendidikan yang inklusif dan afirmatif merupakan fondasi penting agar setiap anak bangsa memiliki kesempatan yang setara untuk belajar, berkembang, dan meraih masa depan yang lebih baik tanpa terkendala faktor ekonomi.
Harapan untuk Generasi Madrasah
Melalui kegiatan penyaluran PIP Madrasah di Pondok Pesantren Sukamiskin, Atalia berharap bantuan ini dapat meringankan kebutuhan pendidikan para siswa sekaligus menjadi dorongan semangat untuk terus belajar dan berprestasi. Ia menegaskan bahwa investasi di bidang pendidikan adalah investasi jangka panjang bagi kemajuan bangsa.
“Semoga bantuan ini benar-benar dirasakan manfaatnya dan menjadi penyemangat bagi anak-anak kita untuk terus menuntut ilmu serta menggapai cita-citanya,” tutur Atalia.
Editor: denkur
