Bertahun-Tahun Ditinggal, Jalan Rusak di Cirebon Timur Akhirnya Dibangun
Pergerakan Ekonomi Masyarakat Siap Ngebut
Selama ini, masyarakat harus berjibaku dengan jalan berlubang, banjir saat hujan, dan debu menyiksa di musim kemarau.
DARA| Warga wilayah timur Kabupaten Cirebon akhirnya bisa tersenyum lega. Jalan rusak yang bertahun-tahun jadi “luka lama” kini mulai disulap menjadi jalur beton mulus yang siap menggerakkan roda ekonomi.
Lewat program percepatan pembangunan infrastruktur, Pemkab Cirebon melakukan perombakan besar-besaran di sejumlah titik strategis. Ruas Gebang Ilir–Waled, Sindanglaut–Pabuaran, hingga akses ke TPA Kubangdeleg kini masuk dalam proyek betonisasi total.
"Kami tidak ingin janji tinggal janji," tegas Bupati Cirebon H. Imron saat meninjau langsung lokasi proyek bersama Wakil Bupati H. Agus Kurniawan Budiman, Kamis (16/10/2025).
Selama ini, masyarakat harus berjibaku dengan jalan berlubang, banjir saat hujan, dan debu menyiksa di musim kemarau. Namun kini, wajah timur Cirebon mulai berubah.
Betonisasi setebal 20 cm dilakukan bergiliran antar sisi, dengan sistem pengeringan 28 hari per sisi, Target selesai dalam 2 bulan.
"Dulu jalur Gebang Ilir–Waled rusak parah. Sekarang, kami bangun dengan kualitas terbaik agar tahan lama dan menopang ekonomi masyarakat," lanjut Imron.
Proyek ini bukan hanya soal pembangunan fisik. Ini soal memudahkan hidup rakyat. Dengan infrastruktur yang layak, warga bisa: Petani lebih mudah membawa hasil panen ke pasar, Anak sekolah tak lagi berjalan di jalan becek, Pelaku UMKM makin leluasa menjangkau pembeli, Lapangan kerja & investasi siap masuk ke desa-desa
"Jalan yang bagus itu bukan sekadar jalan, itu urat nadi kehidupan. Kalau jalan bergerak, ekonomi ikut bergerak," tegas Wakil Bupati Agus Kurniawan.
Proyek ini juga mendapat dorongan dari pemerintah pusat lewat program Inpres Jalan Daerah (IJD), Ruas Sindanglaut–Pabuaran : 3 titik perbaikan sepanjang 760 meter, tambahan 1,5 km dari dana IJD, dengantotal 2,2 km jalur vital untuk konektivitas dan logistik.
"Dua dari empat ruas yang kami usulkan sudah direalisasikan. Sisanya dalam antrean. Ini hasil komunikasi intens dengan pusat," ujar Agus.
Ruas lainnya yang segera menyusul, perbaikan Jalan Gebang Ilir–Waled dan Ruas Jalan Pelayangan–Bojong Negara
Pembangunan ini adalah bagian dari visi pembangunan merata, termasuk wilayah yang selama ini tertinggal seperti Karangsembung dan Karangwareng. Fokusnya jelas: akses yang adil, berkualitas, dan berdampak langsung ke masyarakat.
Jalan rusak yang dulu jadi simbol keterlambatan, kini berubah menjadi jalan harapan, Bukan hanya untuk roda kendaraan, tapi juga roda ekonomi, pendidikan, dan kesejahteraan.
“Kami ingin masyarakat merasakan manfaatnya langsung, bukan hanya melihat proyek. Ini tentang harapan baru yang kami bangun, bersama-sama,” ungkap Agus.
Editor: Maji
