BPP HIPMI Optimis Ekonomi Nasional Tembus 6 Persen di 2026
DARA - Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Akbar Himawan Buchari memorediksi pertumbuhan ekonomi nasional akan meningkat hingga 6 persen pada tahun 2026. Hal itu didasarkan pada kebijakan pemerintah yang memberi dukungan terhadap iklim dunia usaha.
Optimisme itu, menurut Akbar, tidak berlebihan mengingat masih banyak pengusaha yang bertahan di tengah ketidakstabilan kondisi global yang berpengaruh terhadap ekonomi nasional. Apalagi Indonesia punya potensi domestik market yang sangat besar.
"Kita bisa rata-ratakan pertumbuhan kita di 2025 ini, dimana tidak ada kepastian ekonomi global yang pasti ada pengaruhnya kepada ekonomi nasional, dan kita berharap bagaimana kita bisa berdiri di atas kaki sendiri. Menguatkan sisi supply dan demand di dalam negeri, karena kita tahu potensi domestik market kita sangat luar biasa dan ini yang kita harapkan di 2026 bisa terjadi," kata Akbar saat menghadiri HIPMI New Year Run 2026 di Bandung, Selasa (30/1/2025).
Akbar menjelaskan, kenaikan pertumbuhan ekonomi nasional akan mulai terasa di tahun 2026 mengingat banyak kebijakan pemerintah yang akan mulai bisa dipanen tahun depan.
"Saya melihat bahwa program pemerintah di tahun 2025 sudah sangat fokus. Investasi sudah lahir, APBN sudah diprioritaskan pada program strategis, dan saya berharap ini akan nanti hasilnya akan dituai di 2026. Jadi, kalau rata-rata pertumbuhan 5 persen di 2025, saya yakin dan percaya tahun 2026 akan 6 persen," paparnya.
Ia juga berharap kolaborasi pemerintah dan para pelaku dunia bisa diperkuat agar bisa menyerang angkatan kerja. Salah satunya dengan memberikan kepastian hukum dengan berbagai regulasi yang mendukung iklim bisnis. Ia juga mendukung progam pemerintah yang bisa meningkatkan kemampuan calon pekerja.
"Nah, ini harus kerja bersama. Tentu dari sisi dunia usaha harus punya kepastian hukum terhadap iklim investasi bagaimana regulasi pemerintah yang berpihak terhadap dunia usaha. Makanya, saya berharap regulasi yang dilahirkan oleh pemerintah ini harus mengkomodir seluruh kebutuhan dari dunia usaha," kata Akbar.
Sementara dari sisi organisasi, Akbar berharap HIPMI bisa terus tumbuh dan berkolaborasi dengan berbagai organisasi lain agar punya persepsi yang sama dalam konteks dunia usaha.
"Kita selalu melakukan konsolidasi dengan seluruh stakeholder lain, ada KADIN, ada APINDO. Kita selalu melakukan penyatuan persepsi agar aspirasi dari dunia usaha ini, jangan sporadis lagi. Kita kan perlu ada program yang sistematis kita kaji agar pemerintah bisa mengeluarkan regulasi yang berpihak kepada dunia usaha. Nah, itu kita sedang kita lakukan," jelasnya.
