Logo
Nasional

Curahan Hati Sahabatahligizi: Tolong Dengar Masukan Kami, Jangan Malah Dibilang Arogan

Ini Soal Panggilan Jiwa dan Idealisme

Curahan Hati Sahabatahligizi: Tolong Dengar Masukan Kami,  Jangan Malah Dibilang Arogan
Program MBG secercah harapan untuk memperbaiki gizi anak bangsa, Senin (17/11/2025).(Foto: IGsahabatahligizi)

Hati mereka teramat sedih saat memberikan saran masukkan yang baik malah dibilang arogan?


DARA|"Kami masih bertahan di program ini karena kami tau ada secercah harapan untuk memperbaiki gizi anak bangsa." Kalimat itu teruarai di akun instagram sahabatahligizi, Senin (17/11/2025).

Kalimat-kalimat di instagram semakin dramatis dengan iringan musik gesekan biola maestro violinis Indonesia almarhum Idris Sardi yang melantunkan lagu "Gugur Bunga". 

Media sosial IG menjadi tempat mencurahkan curahan hati para ahli gizi ini. Mereka teramat sedih saat memberikan saran masukkan yang baik malah dibilang arogan?

Seperti diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, menjadi sorotan publik setelah sebuah video yang menampilkan dirinya menanggapi kritik terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) beredar luas di media sosial.

“Saya gak suka anak-anak muda arogan kayak gini, mentang-mentang kalian semua dibutuhkan negara kalian bicara undang-undang. Membuat kebijakan itu saya,” ujar Cucun saat Rapat Konsolidasi SPPG yang digelar di Hotel Sunshine, Soreang, Minggu (16/11/2025). Hadir dalam kesempatan dua Wakil Kepala BGN, Sony Sonjaya dan Nanik Sudaryati.

Menyikapi pernyataan Wakil Ketua DPR RI tersebut, Berikut curhatan dari akun IG sahabatahligizi.

Kadang kontribusi ahli gizi memang tidak selalu nanpak, tetapi dampaknya terasa dalam setiap setiap langkah hidup sehat yang kita jalani. Mereka selalu hadir menjadi TPG Puskesmas yang monitor Posyandu Ibu Hamil dan anak-anak Balita di setiap RT/RW , Ahli Gizi Hadir di Instalasi Gizi Rumah Sakit, Ahli Gizi hadir di catering sehat milik swasta, Ahli Gizi hadir mengajar mengedukasi mengembangkan keilmuan gizi. 

Dan Mereka hadir jadi wirausaha gizi bahkan yang Ibu Rumah tangga pun hadir menerapkan keilmuannya untuk mencukupi gizi anaknya. 

Jadi Ahli Gizi bukan hanya bicara MBG yang kadang kami kasih saran dan alternatif solusi karena kami peduli dan cinta Negeri Ini. Bapak/Ibu gak di dengar, kemudian sistemnya belum sepenuhnya di perbaiki, Kami dipaksa masuk ke sistem dengan risiko yg selalu disalahkan jadi kambing hitam ke kami. 

"Kami AG (ahli gizi) di MBG Gaji telat pun kami tetep jalan karena ini panggilan jiwa dan idealisme kami untuk menyehatkan negeri, sampai akhirnya kami pun harus bertahan ditengah realista Gaji yang Terlambat, sampai makan dari sisa makanan MBG yang sayang daripada dibuang." 

"Kami masih bertahan di program ini karena kami tau ada secercah harapan untuk memperbaiki gizi anak bangsa. Tapi tolong masukkan kami di dengar, sampai kami bertanya program ini masihkah fokus pada perbaikan gizi anak? atau ke yang lain, karena saran kami tidak di dengar bahkan diperbaiki."

"Giliran susah cari ahli gizi hanya menyalahkan kami, ayo dong Bapak/Ibu introspeksi, jangan makin besar GAP yang harusnya dibenahi malah kabur dan memunculkan gimick masalah baru yang bukan fokus pada pembenahan seharusnya."

"Hari ini kami amat sedih, saran masukkan yang baik dibilang arogan? kami itu kasih saran yang terbaik sampe kami geregetan itu bentuk kepedulian tertinggi kami pada negeri dibilang arogan?, dan sampai tega bilang kami menghalangi program? setelah kami dilapangan bersusah payah menerapkan Visi Pak Presiden agar terlaksana dengan Baik."

Pertanyaan besar APAKAH KITA UDAH SE FREKUENSI BAHWA PROGRAM INI UNTUK PERBAIKAN GIZI ANAK INDONESIA, ATAU HANYA SEKEDAR TERLAKSANA SAJA ?

Kayaknya emang beda deh. Hargai ilmunya, dengarkan suaranya.”
dari kami Ahli Gizi Indonesia. #prayforahligizi.


Editor: Maji