Logo
Jabar

Kampanye Konsumen Cerdas, Disperindag Jabar Rangkul Gen Z

Rangkaian Utama Agenda Jabar Kabisa 2025

Kampanye Konsumen Cerdas, Disperindag Jabar Rangkul Gen Z
Kadisperindag Jabar, Nining Yulistiani usai membuka “Jabar Kabisa: Abdi Nagri Ngawula Rakyat” di Sport Jabar Arcamanik, Bandung, Kamis (13/11/2025).(Foto: deram/dara)

Usia remaja, anak-anak rentan tidak mengetahui hak dan kewajiban mereka sebagai konsumen. 


DARA| Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat (Disperindag) Jabar terus mendorong tingkat kecerdasan konsumen dengan menggelar kampanye konsumen cerdas festival (Koncer) ke berbagai lapisan masyarakat.

Kampanye tersebut menjadi salah satu rangkaian utama agenda Jabar Kabisa 2025 yang diisi dengan kegiatan talkshow interaktif seputar literasi konsumen dan pelaku usaha. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih cerdas, bijak, dan berdaya dalam bertransaksi serta mendorong pelaku usaha untuk lebih bertanggung jawab dan ramah terhadap konsumennya.

Kadisperindag Jabar Nining Yulistiani mengatakan konsumen cerdas itu penting untuk mengembangkan perekonomian Jawa Barat yang akhirnya nanti bisa berdampak kepada menstabilkan harga dan menjaga inflasi. 

"Kemudian meningkatkan ekonomi Jawa Barat, maka kemudian kita menyadari perlu adanya sinergi yang menyeluruh antara pelaku usaha, konsumen dan juga pemerintah," katanya usai membuka “Jabar Kabisa: Abdi Nagri Ngawula Rakyat” di Sport Jabar Arcamanik, Bandung, Kamis (13/11/2025).

Di Koncer Fest 2025 kali ini Disperindag Jabar mengajak ratusan anak SD, SMP, SMA di Kota Bandung untuk mengikuti Talkshow Jabar Kabisa yang menghadirkan sejumlah narasumber dari kalangan akademisi, lembaga pemerintah, pelaku usaha, dan komunitas bersama Dinas yang membidangi sektor perdagangan di 27 kab/kota se-Jabar, Tim Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) se-Jabar, komunitas konsumen hingga pelaku UMKM.

Nining mengatakan alasan pihaknya menggandeng Gen Z mengingat kampanye konsumen cerdas harus diberikan sejak dini, ditambah konsumen di tingkatan pelajar juga terbulang banyak. "Anak-anak kita yang kemudian sebenarnya mereka adalah merupakan konsumen yang relatif banyak. Gen Z sekarang kan banyak sekali jumlahnya dan mereka adalah konsumen yang prospektif," katanya.

Menurutnya di usia remaja, anak-anak tersebut rentan tidak mengetahui hak dan kewajiban mereka sebagai konsumen. "Dalam kaitan tersebut, kita kemudian berusaha untuk mendekati diri ke apa anak-anak siswa sekolah ini. Enggak hanya SMA, SMK, SD dalam kaitan ini kita biar mereka tarik ikut di acara ini," katanya.

"Kemudian kita juga memiliki kegiatan talk show nanti yang akan diikuti secara berjenjang. Kalau kemudian yang ikut anak-anak SMK, SMA, ya materinya yang kemudian sesuai dengan preferensi mereka. Begitu pula kemudian dengan misalnya masyarakat umum ya," pungkasnya.


Editor: Maji