KDM: Penanganan Sampah Wajib Disertai Reward dan Punishment

Cianjur,- Para kepala daerah se-Karesidenan Priangan menghadiri Rapat Koordinasi Penanganan Sampah Terintegrasi (10/8), yang dipimpin langsung Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Hanif Faisol Nurofiq didampingi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, yakni di Pendopo Gedung Cianjur.
Dijelaskan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, yang hadir dalam kesempatan tersebut, bahwa Rakor ini menjadi momentum penting untuk mempercepat target penanganan sampah 100 persen pada tahun 2029, sesuai arahan Presiden RI.
Menurutnya, tiga langkah strategis akan ditempuh Pemkab Sumedang yaitu yang pertama, memastikan seluruh Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) berfungsi optimal dengan mengubah sistem open dumping menjadi controlled landfill.
“Perubahan ini akan kami dukung dengan penyesuaian anggaran di APBD,” ujar Dony dalam keterangannya kepada awak media, Minggu 10 Agustus 2025.
Strategi kedua, lanjut Bupati, ialah mengoptimalkan fasilitas pengolahan sampah berbasis 3R (reduce, reuse, recycle).
"Dari 35 unit yang ada, saat ini baru 15 yang berfungsi. Lebih mudah memfungsikan yang sudah ada daripada membangun baru,” tegasnya.
Ketiga, memperkuat gerakan dari hulu, termasuk program Zero Waste School di setiap sekolah, “Kepala sekolah akan menjadi indikator kinerja utama dalam kebersihan lingkungan sekolah,” tambahnya.
Selain itu, gerakan Jumat Bersih (Jumsih) di Sumedang akan terus digalakan, bahkan dikemas secara tematik, seperti pembersihan sarang nyamuk hingga pengecatan trotoar.
"Pada 22 Agustus mendatang, Jawa Barat akan mendeklarasikan Gerakan Bersih-Bersih serentak yang menargetkan jutaan peserta dan masuk rekor MURI," ujarnya. ***