Pondasi Tangguh dalam Menyikapi Politik Identitas dan Polarisasi Sosial
Hj. Atalia Praratya Sosialisasi Empat Pilar
Diskusi berkembang kritis namun konstruktif, mencerminkan tradisi intelektual dan aktivisme FISIP.
DARA| Dalam rangka menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3), khususnya kewajiban anggota MPR RI dalam mensosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan, Anggota DPR/MPR RI Dr. Hj. Atalia Praratya, S.IP., M.I.Kom., menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Empat Pilar dengan tema: “Pondasi Tangguh dalam Menyikapi Politik Identitas dan Polarisasi Sosial.”
Kegiatan ini terlaksana melalui kolaborasi dengan DEMA FISIP UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dan dihadiri Dekan FISIP beserta jajaran dekanat. Acara berlangsung pada Senin (14/10/2025) pukul 08.30–10.30 WIB, dan mendapat sambutan antusias lebih dari 100 mahasiswa FISIP.
Sebagai narasumber utama, hadir Dr. Asep Sahid Gatara, pengamat politik dan akademisi UIN SGD, yang menyampaikan materi secara komprehensif dan kontekstual.
Mahasiswa aktif bertanya dan terlibat dalam diskusi terkait:
• Politisasi identitas dalam pemilu dan ruang publik,
• Dampak polarisasi sosial di masyarakat,
• Tantangan intoleransi di Indonesia,
• Relevansi dan penguatan nilai Pancasila dalam demokrasi.
Diskusi berkembang kritis namun konstruktif, mencerminkan tradisi intelektual dan aktivisme FISIP, sekaligus menunjukkan tingginya kepedulian generasi muda terhadap masa depan demokrasi Indonesia.
Penguatan Pilar Kebangsaan
Dalam sambutannya, Ibu Atalia menegaskan Empat Pilar, Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, bukan hanya hafalan, tetapi pegangan moral dan politik bangsa agar perbedaan tidak berubah menjadi perpecahan.
Beliau juga menekankan pentingnya mahasiswa sebagai:
• Penjaga nalar kritis,
• Jembatan dialog lintas perbedaan,
• Pelopor demokrasi yang inklusif dan berkeadaban.
Kolaborasi MPR RI dan Kampus
Kegiatan ini bukan hanya sosialisasi, tetapi juga bentuk nyata kolaborasi antara MPR RI dan perguruan tinggi dalam membangun kesadaran kebangsaan berbasis ilmu pengetahuan, refleksi kritis, dan partisipasi aktif generasi muda.
Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa semakin memahami peran strategis Empat Pilar sebagai pondasi tangguh dalam menghadapi politik identitas dan polarisasi sosial, serta mampu menjadi agen pemersatu di tengah kompleksitas demokrasi Indonesia.
Editor: Maji
