Logo
Edukasi

Mengulik Modern Parenting, Kolaborasi Rumah-Sekolah Membentuk Generasi Unggul

Perubahan Emosi Anak Semakin Dinamis

Mengulik Modern Parenting, Kolaborasi Rumah-Sekolah Membentuk Generasi Unggul
Di era modern parenting, orang tua dihadapkan pada tantangan yang jauh lebih kompleks dibanding generasi sebelumnya.(Foto: Ist)

Orang tua bukan hanya pelengkap dalam pendidikan anak tetapi juga sebagai mitra strategis.


DARA| Di era modern parenting, orang tua dihadapkan pada tantangan yang jauh lebih kompleks dibanding generasi sebelumnya. Distraksi digital, tekanan akademik, perubahan emosi anak yang semakin dinamis, hingga kebutuhan akan keterampilan abad ke-21 membuat pengasuhan tidak lagi sesederhana memastikan anak belajar dan berperilaku baik. 

Orang tua kini dituntut untuk menjadi pendamping emosional, fasilitator belajar, sekaligus role model, di tengah arus informasi yang sangat cepat dan sering kali membingungkan. Kondisi ini menunjukkan bahwa membesarkan anak tidak lagi bisa hanya mengandalkan peran keluarga di rumah, dibutuhkan dukungan yang lebih terstruktur dan konsisten dari sekolah.

Di sinilah pendekatan kolaboratif antara rumah dan sekolah menjadi semakin penting. Berbagai riset pendidikan menunjukkan bahwa anak-anak yang mendapatkan dukungan selaras dari kedua lingkungan ini cenderung memiliki motivasi belajar yang lebih tinggi, keterampilan sosial yang lebih matang, dan kesejahteraan emosional yang lebih stabil. Dengan kata lain, keberhasilan pengasuhan modern tidak hanya ditentukan oleh peran orang tua semata, tetapi oleh sinergi nyata antara keluarga dan institusi pendidikan.

Director of Sampoerna Academy, Mustafa Guvercin, mengatakan, “Pengalaman kami menunjukkan orang tua bukan hanya pelengkap dalam pendidikan anak tetapi juga sebagai mitra strategis. Sinergi nyata antara sekolah dan keluarga adalah kunci agar setiap anak memperoleh dukungan yang konsisten, baik dalam proses belajar maupun perkembangan karakter. Ketika guru dan orang tua memahami tujuan yang sama dan saling mendukung, anak dapat tumbuh dengan lebih percaya diri, fokus, dan  kesiapan yang lebih kuat untuk menghadapi setiap jenjang pendidikan berikutnya.”

Selaras dengan hal tersebut, Sampoerna Academy terus memperkuat ruang dialog terbuka antara sekolah dan orang tua. Pendekatan ini didasari pemahaman setiap keluarga memiliki dinamika dan kebutuhan yang berbeda, sehingga komunikasi dua arah menjadi sangat penting dalam menyusun strategi pendidikan yang paling sesuai bagi setiap anak. 

Kolaborasi ini diwujudkan melalui berbagai inisiatif seperti sesi parent engagement, konseling, learning conference, hingga pendampingan akademik yang melibatkan orang tua secara aktif.

Psikolog Pendidikan Cynthia Vivian Purwanto, M.Psi, turut menegaskan keberhasilan modern parenting tidak hanya bergantung pada orang tua atau sekolah, tetapi pada kolaborasi keduanya. 

“Sinergi yang kuat antara orang tua dan sekolah memastikan anak menerima dukungan yang konsisten, baik secara akademik, sosial, maupun emosional. Ketika nilai, pendekatan, dan cara pendampingan di rumah sejalan dengan yang diterapkan di sekolah, anak mendapatkan rasa aman dan stabilitas yang mereka butuhkan untuk bertumbuh. Konsistensi inilah yang membentuk kebiasaan belajar yang positif, meningkatkan resiliensi, serta menumbuhkan motivasi dan kepercayaan diri anak dalam menghadapi berbagai tuntutan pendidikan dan tantangan di masa depan,” jelas Cynthia.

Dengan pendekatan tersebut, Sampoerna Academy tidak hanya mempersiapkan siswa untuk meraih prestasi akademik, tetapi juga mendorong mereka menjadi individu yang kritis, empatik, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Karakter penting untuk menjadi bagian dari generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.


Editor: Maji